Rabu, 01 Maret 2017

Laporan Hasil Wawancara kepada Petani di Sukawening

Latar belakang
Perencanaan pembangunan pedesaan  merupakan integrasi dari perencanaan sosial, ekonomi, ekologi, teknologi (termasuk inovasi), fisik-teknis, informasi dan institusi. Pembangunan pedesaan diperlukan agar masyarakat desa bisa bersaing dengan masyarakat secara global. Masyarakat desa yang  mayoritas berprofesi sebagai petani pun perlu melakukan berbagai inovasi dalam menjalankan profesinya. Inovasi tersebut dapat dilakukan pada produk hasil pertanian atau pun pada teknologi pertanian yang digunakan, serta dapat pula dilakukan strategi pemasaran yang lebih maju.
Kegiatan wawancara petani ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi petani di sekitar Jatinangor terkait bidang pertanian yang digelutinya. tujuan wawancara di lakukan untuk mengetahui potensi sekitar petani di sekitar Jatinangor ini.
Hasil wawancara
NARASUMBER 1
A.    Identitas Responden
Nama
Engkos Kosasih
 Umur
58 tahun
Alamat
Jl. Sukawening, RT 4 RW 6, Jatinangor
Pendidikan Terakhir
-
Pengalaman Usaha Tani
5 tahun
Komoditas
Padi
Luas Lahan
150 tumbak

B. Analisis Biaya
No.
Jenis
Banyak
Harga
Total
1.
Sewa Lahan
-
-
-
2.
Irigasi
-
-
-
3.
Benih/Bibit
50 kg
-
-
Pupuk
4.
NPK
6 kg
Rp 11.000/kg
Rp 66.000
5.
Urea
20 kg
Rp 3.000/kg
Rp 60.000
6.
TSP
20 kg
Rp 3.500/kg
Rp 70.000
Pestisida
7.
Furadan
3 kg
Rp 15.000/kg
Rp 45.000
8.
Curacron 500 EC
1 botol (250 ml)
Rp 65.000/botol
Rp 65.000
Tenaga Kerja
9.
Pengolahan Tanah
12 orang
Rp 60.000/hari
Rp 720.000/hari
10.
Penanaman
5 orang
Rp 35.000/hari
Rp 175.000/hari
11.
Pemeliharaan
-
-
-
12.
Pemanenan
-
-
-
Panen
13.
Hasil Panen
8 kuintal
Rp 550.000/kuintal
Rp 4.400.000

C. Analisis Penggunaan Pestisida
Jenis Pestisida
·         Furadan
·         Curacron 500 EC
Dosis
Furadan
3 kg
Curacron
0,5-1 ml/liter air
Frekuensi
·         Furadan : 2 kali selama musim tanam
Cara Penggunaan
Cara aplikasi furadan yaitu dicampur dengan pupuk lalu ditaburkan ke lahan. Sedangkan Curacron digunakan dengan mencampurnya dengan air lalu menyemprotkannya dengan menggunakan sprayer berkapasitas 25 liter. Pada saat mengaplikasikan pestisida, petani menggunakan baju lengan pendek, celana panjang, masker, dan topi.
Hasil Penyemprotan
Cukup baik
Penyimpanan


NARASUMBER 2
A.    Identitas responden
Nama
Ibu washi
Umur
50
Alamat 
Kampung.sukawening RT.03 RW.05 Desa.Hegarmana Kec.jatinangor Kab.Sumedang
Pendidikan
SD
Pengalaman Usaha tani
36 tahun
Komoditas
Padi,kacang Panjang, tomat,brokoli
Luas lahan
300 tumbak= 30.000 m2
B.      Analisis biyaya
No.
Jenis
Banyak
Harga
Total
1
Sewa Lahan



2
Irigasi



3
Benih/Bibit



Pupuk

4
ZPT



5
Urea
300 kg
14.000

6
NPK
300 kg


Pestisida

7
Endur
1-2 tutup


8
Furadan



9
Curaccron
1-2 tutup


Tenaga kerja

10
Pengolahan
Tanah
3 orang
50.000/orang sampai jam 12

11
Penanaman
3 orang
50.000/orang sampai jam 12

12
Pemeliharaan
3 orang


13
pemanenan
3 orang
70.000 / orang sampai jam 5

Panen

14
Hasil Panen Timun
5kwintal
Tidak menentu

15
Hasil Panen Tomat
1 ton
Tidak menentu

16
Hasil Panen Cabai
1 ton
Tidak menentu


C.      Analisis aplikasi pestisida

Jenis Pestisida
·         Furadan
·         Curacron 500 EC
·         Endur
Dosis
Furadan
3 kg
Curacron
0,5-1 ml/liter air
Endur
1 -2 tutup
Frekuensi
·         Furadan : 2 kali selama musim tanam
Cara Penggunaan
Cara aplikasi furadan yaitu dicampur dengan pupuk lalu ditaburkan ke lahan. Sedangkan Curacron digunakan dengan mencampurnya dengan air lalu menyemprotkannya dengan menggunakan sprayer berkapasitas 25 liter.dan pada teknik aplikasi endur digunakan dengan cara mencampurkan air dan di masukkan kedalam tangki berkapasitas 25 liter. Pada saat mengaplikasikan pestisida, petani menggunakan baju lengan pendek dan celana panjang
Hasil Penyemprotan
Cukup baik
Penyimpanan
Di gudang yang tidak terkena anak kecil

Kesimpulan

Petani di daerah sukawening merupakan petani yang banyak menggunakan pestisida bermerek curacron , endur dan furadan untuk menangani OPT yang terdapat ., Cara aplikasinya yaitu furadan dicampur dengan pupuk lalu ditaburkan ke lahan. Sedangkan Curacron digunakan dengan mencampurnya dengan air lalu menyemprotkannya dengan menggunakan sprayer berkapasitas 25 liter.dan pada teknik aplikasi endur digunakan dengan cara mencampurkan air dan di masukkan kedalam tangki berkapasitas 25 liter. Pada saat mengaplikasikan pestisida, petani menggunakan baju lengan pendek dan celana panjang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar