Rabu, 18 Mei 2016

praktikum 3 gulma



No.1 Borreria laevis ( Lamk ) Griseb – Ketumpang

Identifikasi         :
Ø  Nama Ilmiah    : Borreria laevis (Lamk.) Griseb. 
Ø  Nama Umum   :  Buttonplant
Ø  Nama Lokal     :  Ketumpang
Klasifikasi           :
§  Kingdom          : Plantae
  • Divisio              : Spermatophyta
  • Classis              :  monokotyledoneae
  • Familia             :  Rubiaceae
  • Genus               : Borrirea
  • Spesies             : Borrirea leavis ( Lamk ) D.C
Deskripsi            :
Ø  Akar                  :  Serabut dengan Bulu-bulu halus pada akar panjangnya dapat mencapai 50 cm
Ø  Batang              : Batang berongga agak lunak, warna hijau, bagian batang nya beruas dan atasnya tempat keluar batang bunga.
Ø  Daun                : Untuk daun berbentuk sederhana, opposite, dan berwarna ungu tua.
Ø  Bunga              :  Untuk bunga berkumpul ditengah/axillary, corolla berwarna putih atau agak berwarna keunguan.
Ø  Biji                   : Biji berwarna coklat dan gulma ini memperbanyak diri dengan bijinya
Ø  Buah                :  Buahnya berbentuk kapsul/ellipsoid.
Ø  Perbanyakan    :  Dengan biji.
Ø  Habitat              :  Dapat beradaptasi pada semua kondisi lingkungan. Dapat tumbuh pada pertanaman kopi, teh, pisang, kakao dan karet. Dapat hidup pada lahan basah, sepanjang sungai. Biasanya berlimpah sebagai tanaman pengganggu, rumput utama di kebun, dan menjadi perantara di sepanjang sungai, dan pada pertanaman.
Ø  Pengendalian    : Secara kimiawi dengan menggunakan herbisida 2,4-D dan atrazine.




No. 2 Borreria alata L. - Goletrak
Identifikasi     :
Ø  Nama ilmiah    : Borreria alata L
Ø  Nama umum    : Button Weed
Ø  Nama lokal      : Goletrak

  • Klasifikasi      :
    Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
o   Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
o   Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
o   Ordo                : Rubiales
o   Famili              : Rubiaceae (suku kopi-kopian)
o   Genus              : Borreria
o   Spesies             : Borreria alata L
Deskripsi        :
Ø  Akar    : Jenis rumput tegak yang panjang, berakar dalam dan tebal
Ø  Batang : Rumput-rumputan yang tegak, tinggi 0.3 – 0.9 m
Ø  Daun   : Daun berhadapan, bertangkai sangat panjang, berbentuk ellips
memanjang atau bulat telur, dengan kaki yang menyempit demi sedikit, di atas bagian kaki yangbertepi rata bergigi beringgit, berambut jarang atau tidak yang kukurannya 4 – 9 dan 2.5 – 5 cm.
Ø  Bunga  : Bulir bertangkai pendek, panjang 15 – 30 cm. Daun pelindung dengan kuat
menempel kelopak, bertepi lebar serupa selaput. Kelopak bergigi 4, panjang kurang lebih 0.5 cm. Tabung mahkota melekukk dari sumbu bulir, panjang 1 cm, pecah dalam 2 kendaga.
Ø  Habitat             : Hidup terutama di daerah dengan musim kemarau yang tegas, di tempat
cerah atau teduh sedikit, dengan ketinggian 1 – 1250 m.
Ø  Perbanyakan    : Dengan biji
Ø  Pengendalian   : Secara kimia dan mekanik




No. 3 Polygala paniculata L. – Akar Wangi


A.    Klasifikasi     
Kingdom          : Plantae
Divisio              : Magnoliophyta
Classis              :  Magnoliopsida
Ordo                 :  Polygalales
Familia              : Polygalaceae
Genus               : Polygala
Spesies              : Polygala paniculata L.
B.     Identifikasi
·         Nama Ilmiah        : Polygala paniculata L.
·         Nama Umum        :Milkwort
·         Nama Lokal         : Korejat
C.    Deskripsi
·         Akar : Akar tunggang.
·         Batang : Bercabang banyak dan berkelenjar yang dapat mencapai tinggi 50 cm.
·         Daun : Bentuk daunnya lanset 5-20 mm x 1-4 mm, ujung daun runcing, berwarna hijau cerah. Perbungaan terletak di ujung, berbentuk tandan dengan panjang 5-12 cm.
·         Bunga : Bunga putih atau ungu sering berwarna.
D.    Habitat
Dapat ditemukan di daerah di daerah tropik, sub tropik, temperate dan di pegunungan di seluruh dunia kecuali Selandia Baru. Sebagian besar darijenis tersebut tumbuh di daerah Amerika Tropis Tengah dan Selatan.
E.     Perbanyakan
Perbanyakan dengan biji.
F.     Pengendalian
Secara kimia dan mekanik.







No. 4 Phyllanthus debilis klein ex willd – Meniran

Identifikasi         :
Ø  Nama Ilmiah    : Phyllantus debilis klein ex willd
Ø  Nama Umum   :  Meniran
Ø  Nama Lokal     :  Jawa Meniran
Klasifikasi           :
§  Kingdom          : Plantae
  • Divisio              : Spermatophyta
  • Classis              :  Dikotyledoneae
  • Ordo                 :  Geraniales
  • Familia             :  Euphorbiaceae
  • Genus               : Phyllantus
  • Spesies             : Phyllantus debilis klein ex willd
Deskripsi            :
Ø  Akar           :  Tunggang, Putih kotor.
Ø  Batang        :  Herbaceous, masif, bulat, licin, tak berambut, diameter ± 3 mm, hijau, tinggi antara 5-100 cm, tegak, cabang tersebar dan berdekatan dengan daun.
Ø  Daun           : Majemuk, berseling, anak daun 15-24, bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat, panjang ± 1,5cm, lebar ± 7mm, tepi rata, hijau sampai ungu, elips, petiolenya sangat pendek, stipula triangular.
Ø  Bunga         :  Tunggal, dekat tangkai anak daun, menggantung, putih, daun kelopak bentuk bintang, benang sari dan putik tidak nampak jelas, mahkota kecil, panjang pedicels bunga jantan antara 0,5-1mm, memiliki 6 buah sepal, 2-3 stamen. Pada bunga betina panjang pedicelsnya antara 0,75-1mm dan memiliki 6 buah sepal.
Ø  Biji                   :  Kecil, keras, bentuk ginjal, coklat.
Ø  Habitat             :  Daerah semi arid sampai basah, kebun, tepi jalan, sungai.
Ø  Perbanyakan    :  Secara generatif dengan menggunakan biji.




No. 5 Euphorbia hirta L. – Nanangkaan

Identifikasi         :
Ø  Nama Umum   : Euphorbia hirta L.
Ø  Nama Lokal     :  Nanangkaan
Ø  Nama Daerah   :  Sumatera Daun biji kacang Jawa Nanangkaan (Sunda) Gendong anak (Jakarta) Fatikan kebo (Jawa) Kaksekakan (Madura)Maluku Sosononga (Halmahera) Isu maibi (Ternate) Isu giti (Tidore).
Klasifikasi           :
§  Kingdom          : Plantae
  • Divisio              : Spermatophyta
  • Classis              :  Dikotyledoneae
  • Ordo                 :  Euphorbiales
  • Familia             :  Euphorbiaceae
  • Genus               : Euphorbia
  • Spesies             : Euphorbia hirta L.
Deskripsi             :
Ø  Akar                 :  Tunggang, putih kotor.
Ø  Batang             :  herbaceous, lunak, beruas, penampang bulat, berbulu, bergetah putih, tinggi biasanya ± 0,6 m, tegak, berbentuk selindris dan bercabang bila semakin dekat dengan pangkal, hijau kecoklatan.
Ø  Daun                : Memanjang dengan pangkal miring, tunggal, berhadapan, lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bergerigi, permukaan atas dan bawah berbulu, pertulangan menyirip, panjang 5-50 mm, tangkai panjang 2-4 mm, lebar 0,7-1 mm, hijau keunguan, daun keluar dari setiap buku, permukaan atas berbulu lebih banyak dari permukan bawahnya.
Ø  Bunga              :  Bunganya tunggal kecil-kecil, berbentuk piala dengan panjang 1 mm dan ditumbuhi bulu-bulu. Monocious, berbentuk setengah bulat, keluar dari salah satu sumbu, dan setiap bukunya berbunga yang berwarna merah muda, tumbuh di ketiak daun, kelopak bentuk cawan, ungu kehijauan, mahkota panjang ± 1 mm, berambut, hijau kemerahan. 
Ø  Buah                :  Kotak, biasanya memiliki 3 kapsul lobus, hijau kemerahan.
Ø  Biji                   :  Kecil, coklat.
Ø  Habitat             :  Ditempat yang tidak terlalu lembab, sepanjang pinggir jalan, ditegalan kecil, tanah berpasir, tanah pertanian dan diantara bebatuan.
Ø  Perbanyakan    :  Secara generatif dengan menggunakan biji.
Ø  Pengendalian   :  Secara kimiawi dengan menggunakan 1 Kg MSMA + 0,4 Kg 2,4 D + 2,3 Kg Sodium klorat dalam 182 L air. Penyemprotan dilakukan tiap 5 minggu. Selain itu digunakan juga atrazine 2,4-3,2 kg/Ha, ametryn 2,4-3,2 Kg/Ha, metribuzin 1-1,4 Kg/Ha dan cyanazine 1,5-2 Kg/Ha.



































No. 6 Portulaca oleracea

Nama ilmiah              : Portulaca oleracea
Nama umum              : common purslane, little hogweed
Nama daerah : Krokot, Gelang
Famili                         : Portulaceae
Genus                         : Portulaca
Spesies                        : Portulaca oleracea
Deskripsi Morfologi  :
Akar                           : tunggang, putih kotor
Batang                        : Berdaging lunak dan tumbuh tegak atau merata tergantung cahaya, terbentang dan berwarna kemerahan, berbentuk bulat, panjang  50 cm, dimana ruas tua tak berambut. Tergolong gulma semusim, yang berasosiasi dengan 45 jenis pertanaman.
Daun                           : Daunnya sebagian tersebar, berhadapan, bertangkai pendek, ujung daun melekuk ke dalam, bulat, atau tumpul (0.2 – 4 cm).
Bunga                         : Terbentuk sepanjang musim di daerah tropis (daur hidupnya 3 – 5 bulan) di bawah kondisi ternaung akan tumbuh membentang dan tegak.
Buah                           : Biji (0.5 mm) berbentuk oval warna hitam mengkilat, permukaannya tertutup kulit yang agak mengekerut.
Habitat                       : Di semak-semak
Perbanyakan : Berkembangbiak dengan biji dan dapat pula dari bagian batang bila tumbuh pada tanah yang lembab.
Pengendalian : Dapat secara mekanis dengan dicabut atau dengan alat pertanian. Dari akarnya dapat tumbuh gulma baru, maka dari itu harus diberantas hingga akar atau dapat pula dengan menggunakan herbisida.










No. 7 Aeschynomone indica L- Katisem
Identifikasi     :
Ø  Nama ilmiah    : Aeschynomone indica L
Ø  Nama umum    : -
Ø  Nama lokal      : Katisem

Klasifikasi :
Kingdom               : Plantae (Tumbuhan)
Divisi                     : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                     : magnoliopsida (dikotiledone)
Ordo                      : fabales
Famili                    : fabaceae (pea family)
Genus                    : Aeschynomene 
Spesies                  : Aeschynomene indica L

Deskripsi
Ø  Akar                            : Tegak, sub-semak, umumnya perakaran tidak tebal dan dalam.
Ø  Batang                         : Batang ramping dan lebar
Ø  Daun                            : Daun sensitif,lonjong dan berwarna hijau
Ø  Bunga                          : Standar kuning atau keputihan, sebagian besar berjajar dan     
                                      diliputi dengan luar merah, atau keunguan
Ø  Habitat                         : Sebagian besar ditemukan di tempat-tempat basah dan
  kering  di dataran banjir, di rawa musiman dan sekitar 
  pinggiran rawa
Ø  Perbanyakan                 : Melalui biji
Ø  Pengendalian                : Secara kimia,mekanik dan biologi






No. 8 Tridax procumbens L. – Kalumpang

Identifikasi         :
Ø  Nama Ilmiah    : Tridax procumbens L.
Ø  Nama Umum   :  Tridax, coat buttons
Ø  Nama Lokal     :  Gagajihan.
Klasifikasi           :
§  Kingdom          : Plantae
  • Divisio              : Spermatophyta
  • Classis              :  Dikotyledoneae      
  • Ordo                 :  Asterales
  • Familia             :  Asteraceae
  • Genus               : Tridax
  • Spesies             : Tridax procumbens L.
Deskripsi             :
Ø  Akar                 :  Tunggang.
Ø  Batang             :  Basah atau herbaceus, berwarna cokelat, menjalar diatas permukaan, berongga panjang ± 10 cm dan lebar 0,5 cm.
Ø  Daun                : Lebar dengan tulang daun menyirip, tepi daun bergerigi, yang ujung meruncing berwarna hijau.
Ø  Bunga              :  Tunggal, berada di ujung batang, kelopak bunga berwarna putih, diameter bunga 1 cm, kelopak berwarna hijau atau putih keungu-unguan.
Ø  Buah                : Ovulum yang sudah masak.
Ø  Habitat             :  Di lahan terbuka, pinggir jalan, dan lapangan.
Ø  Perbanyakan    :  Secara generatif dengan biji.
Ø  Pengendalian   : 1 lb 2,4-D dalam 40 galon air disemprotkan 2 x dengan jarak 4 minggu.



 

No.  9  Erigeron sumatrensis


Nama Ilmiah               : Erigeron sumatrensis

Nama Umum               : Fleabane

Nama Daerah              : Jĕlântir, Monyènyèn, Jĕntèng (Sunda); Jâbung, Jâbungân, Jĕntik

  mânis, Sĕmbung, Sĕmbungân (Jawa)

Famili                          : Asteraceae

Genus                          : Erigeron

Spesies                        : Erigeron sumatrensis

Deskripsi morfologi    :

Akar                           : akar tunggang, warna putih kotor
Batang                        : Tegak lurus, kaku, bagian bawah mengeras, tanaman yang tetap hijau   dengan cabang kuat di atasnya, berkayu pada dasarnya, tinggi 30-350  cm, tangkai berbentuk silinder, berusuk kuat, padat, hijau muda, pada akhirnya berambut.
Daun                           : Daun tunggal, tumbuh bersilang, berbetuk lonjong, ujung tumpul,     pangkal runcing, tepi rata, panjang 4-7 cm, lebar 1-2 cm, pertulangan menyiip, warna hijau.
    Bunga                         : Bunga majemuk, berbentuk tandan, tumbuh di ketiak daun, tangkai silindris dengan panjang 0.5-2 cm berwarna hijau, kelopak bunga berbentuk mangkok berwarna hijau, mahkota bunga halus, warna kuning pucat.
Buah                           : Buah berbentuk bulat telur berwarna putih.
Habitat                       : Tempat dengan sinar matahari langsung hingga tempat teduh daerah kering atau basah (tapi bukan rawa-rawa) dengan musim kering tinggi
Perbanyakan             : Buah longkah, dan anemochorous
Pengendalian     : Pada pembasmian tahap awal mudah, tapi lebih sulit setelah tangkai dasar telah berkayu. 2,4-D dan MCPA mempengaruhi perbijian. Aplikasi 2,3,6-TBA atau amino-triazole setelah adanya keadaan darurat. Tanah dipakaikan herbisida seperti pengganti urea (monuron dan diuron) dan kelompok triazin (simazin dan atrazine) efektif sebagai herbisida sebelum adanya keadaan darurat pada kerabat spesies Conyza Canadensis (L.) Cronq

No. 10 Centella asiatica L – Antanan

Identifikasi       :
Ø  Nama Ilmiah    : Centella asiatica L.
Ø  Nama Umum   : Kaki kuda, pegagan,
Ø  Nama Lokal     : antanan
Klasifikasi           :
§ Kingdom            : Plantae
§ Divisio                :  Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
§ Classis                 :  Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
§ Ordo                   :  Apiales
§ Familia                :  Apiaceae
§ Genus                 : Centella
§ Spesies                : Centella asiatica
Deskripsi          :
Ø  Akar                 : keluar dari setiap bonggol, dan banyak bercabang.
Ø  Batang             : berupa batang pendek, percabangan batang merayap atau stolon.
Ø  Daun                : tunggal, dalam susunan roset atau spiral, 2-10 daun, bentuk ginjal, dengan pangkal yang melekuk ke dalam lebar, tepi beringgit - bergigi, 1-7 kali 1,5-9 cm, panjang tangkai daun 1-50 cm, pada pangkal berbentuk pelepah.
Ø  Bunga              :  tersusun dalam susunan payung, tunggal atau majemuk terdiri dari  2-3, berhadapan dengan daun, bertangkai 0,5-5 cm, semula tegak, kemudian membengkok ke bawah, daun pembalut 2-3. tangkai bunga sangat pendek. Sisi lebar dari bakal buah saling tertekan. Mahkota: daun mahkota kemerahan, dengan pangkal pucat, panjang 1-1,5 mm.
Ø  Habitat             : Tersebar luas pada daerah tropik dan subtropik pada penyinaran matahari yang cukup atau pada naungan rendah yang subur, lokasi berkabut, di sepanjang sungai dan juga di sela-sela batu-batuan, padang rumput halaman, dan di tepi-tepi jalan.
Ø  Perbanyakan    : mudah  diperbanyak dengan biji dan stolon. Stolon dengan tangkai dan akar biasa digunakan untuk tujuan kultivasi.
Ø  Pengendalian   :   secara mekanik atau dengan herbisida
No. 11 Setaria palmifolia (koen) stapf – Sawuhan
Identifikasi         :
Ø  Nama Ilmiah    : Setaria palmifolia (koen) stapf
Ø  Nama Umum   : Sawuhan
Ø  Nama Lokal     :  Sawuhan
Klasifikasi           :
§  Kingdom          : Plantae
  • Divisio              : Spermatophyta
  • Classis              :  Dikotyledoneae      
  • Ordo                 :  Poales
  • Familia             :  Poaceae
  • Genus               : Setaria
  • Spesies             : Setaria palmifolia (koen) stapf
Deskripsi             :
Ø  Akar                 :  Berakar serabut.
Ø  Batang             :  Tumbuh menjalar atau menanjak hingga 100 cm.
Ø  Daun                : Daun berbentuk lanset, permukaannya berbulu dan pinggirnya kasar.
Ø  Bunga              :  Berbentuk malai, padat, panjangnya 5-25 cm.
Ø  Habitat             :  Tumbuh di tempat yang terlindung sampai agak terbuka, sering menjadi gulma dorman di perkebuanan kopi, kakao dan karet.
Ø  Perbanyakan    :  Secara vegetatif dengan menggunakan anakan.
Ø  Pengendalian   :  Seacara kimiawi dengan menggunakan Assault 100 AS amazapir 100 g/l, Girdamn 300/100 AS iso Propalamina glifosat 300 g/l.















No. 12 Themeda arguens L. – memerakan

Identifikasi:
Ø  Nama Ilmiah   : Themeda arguens
Ø  Nama Umum   :  rumput merak
Ø  Nama Lokal    : Memerakan

Klasifikasi:                                                                                      
§  Kingdom         : Plantae
§  Divisi               : Spermatophyta
§  Subdivisi         : Angiospermae
§  Kelas               : Monocotyledonae
§  Ordo                : Graminales
§  Famili              : Gramineae
§  Genus              : Themeda
§  Spesies            : Themeda arguensL. Hack.

Deskripsi:
Ø  Akar               : Memerakan (Themeda arguensL. Hack.) memiliki sistem perakaran
                          serabut (radix adventicia) dengan akar yang menyusun akar serabut
                          kecil-kecil berbentuk benang. Memiliki akar menjalar, berbuku-buku,    
                          dan keras. Akar berbentuk seperti benang (filiformis).
Ø  Batang            : Memerakan (Themeda arguensL. Hack.) tegak, miring atau
                          berbaring dengan ujung yang agak tegak, keras tak berongga dan  
                          bentuknya agak pipih, tidak berambut, warnanya ungu tua.
Ø  Daun               : Memerakan (Themeda arguensL. Hack.) helai daun berbentuk garis,
                           hijau ujungnya runcing, tepinya terasa kasar bila diraba, bagian
                           pangkal berbulu panjang.
Ø  Bunga             : Memerakan (Themeda arguensL. Hack.) bentuk tandanan yang
                          tersusun padat (fasciculate) muncul dari ketiak daun pada buku-buku
                          teratas.
Ø  Buah               : Memerakan (Themeda arguensL. Hack.) Memiliki buah yang
                           berbentuk biji panjang. Memerakan (Themeda arguensL. Hack.)               
                           berbentuk lanset dengan ujung tumpul, berambut pendek, warnanya
                           coklat tua, ukurannya ±7mm.
Ø  Habitat           : tempat hidupnya di tempat terbuka, tanah yang mengandung garam,
                          ladang, padang rumput, pinggir jalan dan lahan pertanian.
Ø  Perbanyakan : Perbanyakan secara generatif dengan biji, seacra vegetatif dengan
                           stolon
Ø Pengendalian : Secara kimiawi yaitu Rubf H 500 Hsb, Unhnex sp, Esteron 4 sp.


No. 13 Eragrostie tenellas

Famili                         :  Poaceae Barnhart
Genus                         : Eragrostis
Spesies                        : Eragrostie tenellas
Nama Ilmiah              : Eragrostie tenellas
Nama Daerah             : Rumput Emprit-Empritan, Rumput Minyak
Deskripsi Morfologi  :
Akar                           : akar berbentuk serabut
Batang                        Gulma berukuran  kecil, tipis, termasuk tumbuhan setahun. Batang
   tegak dan lunak. Batang berukuran  10-25 cm.
Daun                           : Daun berukuran  4 - 15 0.2 x 0.5 cm, daun lanset, bulat menyempit
                                       kedasar,  bertekstur  kasar pada permukaan atas, halus pada bagian
   bawah, dengan dengan bulu daun yang  panjang.
Bunga                         Bunga berukuran 2 sampai 6 inci panjang, struktur agak halus,
                                      dengan  percabangan  pendek dan tangkai yang banyak, berwarna 
                                      kemerahan atau ungu.
Buah                           : berbentuk pipih, berbungkus warna ungu.
Perbanyakan             : dengan biji (generative)
Habitat                       : Habitat biasanya gulma ini tumbuh pada didaerah kering dengan
ketinggian medium sampai rendah. Dapat dijumpi pula pada padang
rumput, sepanjang pinggiran jalan.
Pengendalian             : Dilakukan pengendalian secara kimia dengan disemrot menggunakan  
                                      herbisida.











No. 14 Cyperus iria L. – Jekeng

Identifikasi         :
Ø  Nama Ilmiah    :  Cyperus iria L.
Ø  Nama Umum   : Jekeng
Ø  Nama Lokal     :  Jekeng, Lingih alit
Klasifikasi           :
§  Kingdom          : Plantae
  • Divisio              : Spermatophyta
  • Classis              :  Dikotyledoneae      
  • Ordo                 :  Cyperales
  • Familia             :  Cyperaceae
  • Genus               :  Cyperus
  • Spesies             : Cyperus iria L.
Deskripsi            :
Ø  Akar                 :  Memiliki akar serabut.
Ø  Batang             : Batang berbentuk triangular/ segitiga.
Ø  Daun                : Terdapat 3 helai daun pada bagian atas batang.
Ø  Bunga              : Terletak pada bagian atas batang.
Ø  Habitat             : Tempat hidup tanaman ini biasanya terdapat pada lahan sawah atau pada lahan yang tergenang oleh air.
Ø  Perbanyakan    : Perbanyakan yang terjadi secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan anakan.
Ø  Pengendalian   : Secara mekanis yaitu dengan cara mencabutinya langsung. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida.










No. 15 Cyperus distans

            Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi
:
Magnoliophyta
Kelas
:
Liliopsida
Ordo
:
Cyperales
Famili
:
Cyperacea


genus
:
C               Cyperus distans




Deskripsi
Nama ilmiah    : Cyperus distans
Nama umum    :-
Nama local      : Teki ladang

Ciri utama        
1.      Batang      : Berbentuk persegitiga, lurus tegak dengan tinggi mencapai
                             20-75 cm, dengan diameter 1-3 mm
2.      Daun         : Berbentuk lanset dan mempunyai pelepah, bentuk daun makin
                             keujung makin runcing, licin, dan bewarna hijau.
3.      Biji            : bulat telur putih kehijauan
4.      Bunga       : terminalis, dimana muncul pada ujung batang, bentuk sederhana,
                             spikelet silindris.
5.      Akar         : memiliki akar serabut

Habitat             : di tempat terbuka maupun teduh contohnya padang rumput, hutan sekunder, pinggir jalan, semak belukar, tepi sungai, perkebunan kelapa. Dapat tumbuh pada ketinggian tanah dari 0-2000 m dpl.

1 komentar: