Rabu, 18 Mei 2016

Pemuliaan Tanaman Menyerbuk Silang

MetodePemuliaanTanaman
Resume

DisusunOleh:

Ahmad yasin

Agroteknologi c



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015



Pemuliaan Tanaman Menyerbuk Silang
Penyerbukan pada tanaman yang menyerbuk silang berbeda dengan tanaman yang menyerbuk sendiri yaitu proses jatuhnya serbuk sari ke kepala putik terjadi pada bunga yang berbeda. Perbedaan lainnya terdapat pada struktur gen dan rekombinasi gen pada tanaman menyerbuk sendiri dan menyerbuk silang.
Penyerbukan silang dapat terjadi karna karakteristik fisiologi dan morfologi suatu tanaman meliputi Monoecy atau pemisahan bunga betina dan bunga jantan pada tanaman yang sama, dan Dioecy atau penggabungan bunga jantan dan bunga betina pada bunga yang berbeda, serta kelengkapan organ tanaman untuk penyerbukan silang.
Penyerbukan silang dapat terjadi secara alami yaitu melalui angin dan serangga. Tanaman menyerbuk silang biasanya terjadi pada tanaman anggur, mangga, semangka, kelapa sawit, jagung dan kopi.

Metode-metode tanaman menterbuk silang

1.  Seleksi Reccurent
Seleksi Reccurent adalah metode pemuliaan tanaman dengan tujuan meningkatkan frekuensi alel sehingga meningkatkan kualitas karakter kuantitatif pada tanaman.
             Penerapan pada seleksi reccurent yaitu pada musim pertama terjadi penyeleksian pada karakter fenotip populasi tanaman dan penyerbukan secara alami atau intercross, kemudian pada musim kedua mengulang musim pertama dan dilakukan seleksi kembali dan terjadi penyerbukan, pada musim ketiga terjadi penyerbukan silang pada bunga yang berbeda dan pada musim ke empat akan menghasilkan hasil penyerbukan.
 Konsekuensi genetik pada seleksi reccurent adalah tingkat efektif dan manfaat yang sama baiknya dengan seleksi massa. Kelebihan dari seleksi reccurent adalah dapat digunakan pada tanaman monokotil dan dikotil dan kelemahannya dapat terciptanya persaingan antara tanaman monokotil dan tanaman dikotil sehingga menghambat proses penyilangan tanaman untuk mendapat kultivar baru yang unggul.


2.  Seleksi Massa
Merupakan metode seleksi paling tua untuk mendapatkan generasi berikutnya yang lebih baik. Seleksi massa merupakan seleksi yang simpel karena dapat dilihat dari fenotip dan menggunakan esensi pemuliaan tanaman sebagai seni dalam seleksi massa.
Terdapat dua aspek yaitu seleksi individu secara penglihatan pemulia terhadap ciri-ciri tanaman yang diinginkan dan menyeleksi contoh benih unggul untuk generasi berikutnya. Seleksi Massa terdiri dari seleksi massa positif dan seleksi massa negatif. Seleksi massa positif adalah seleksi yang dilakukan pemulia tanaman berdasarkan fenotip setiap individu dari setiap populasi sedangkan seleksi massa negatif dilakukan dengan tujuan memelihara kemurnian sifat dari suatu populasi.
 Penerapan pada seleksi massa adalah pada musim pertama menyeleksi tanaman sebanyak 50-100 tanaman dan pada musim kedua dilakukan penyerbukan silang untuk mendapatkan hasil 50-180 tanaman yang terseleksi.
 Konsekuensi genetik dari seleksi massa adalah seleksi massa akan cepat memberikan hasil jika gen yang terlibat dalam pengontrolan karakter yang diinginkan bersifat aditif. Karakter yang diperbaiki memiliki heritabilitas yang tinggi, sedangkan karakter yang ingin dibuang bersifat resesif.
 Kelebihan seleksi massal  adalah metode yang cepat,simpel dan  langsung, kemudian adanya kemurnian sifat pada fenotip tanaman dan termasuk metode yang tidak menggunakan biaya tinggi untuk melakukannya. Sedangkan Kelemahannya adalah tidak adanya kontrol terhadap gen-gen yang tidak diinginkan yang berasal dari gamet jantan.

3.  Seleksi Ear to row
Merupakan metode yang paling simpel dari penyerbukan silang dan termasuk half sib selection. Half sib selection dibagi menjadi dua yaitu dengan tes keturanan dan test cross.
 Penerapannya adalah pada musim pertama menumbuhkan populasi heterozigot tanaman untuk di selesksi yang memiliki heridibilitas tinggi, kemudian pada musim kedua hasil seleksi masing-masing tanaman terseleksi ditanam dalam 1 baris untuk di tester dan diseleksi kembali. Lalu pada musim ketiga, seleksi kembali dilakukan pada tanaman superior dari barisan terbaik. Konsekuensi genetik dari seleksi ini hanya mengontrol  jenis kelamin bunga dan dapat mengakibatkan penyerbukan yang terbatas karena tidak mengontrol variasi genetik lainnya.
 Kelebihan seleksi ini adalah mudah, cepat dan efektif untuk dilakukan penyerbukan silang sedangkan kelemahannya adalah penanaman hanya dilakukan pada satu baris.

4.  Full sib Selection
Merupakan penyerbukan silang pada sepasang tanaman dalam suatu populasi dengan tes keturunan. Penerapannya pada musim pertama terjadi penyerbukan silang pada bunga jantan dan betina, kemudian pada musim kedua menyeleksi dari 100-200 tanaman hasil penyerbukan pada musim pertama, dan pada musim ketiga menyilangkan sisa tanaman yang tidak terseleksi(betina) terhadap jantan yang terseleksi.                Konsekuensi genetiknya adalah akan menyebabkan variasi genetik yang tinggi. Kelebihannya adalah metode yang lebih baik dari pada Half sib Selection dan menghasilkan tanaman yang superior dari pemuliaanya.

5.  Synthetic Kultivar
Merupakan salah satu metode penyerbukan silang pada tanaman. Dalam pengembangan metode Synthetic kultivar terdapat beberapa faktor yaitu susunan populasi tanaman, evaluasi setiap individu tanaman, evaluasi hasil persilangan, evaluasi percobaan dan persiapan pembentukan benih yang siap untuk dijual.
 Penerapannya pada musim pertama mengumpulkan sumber populasi tanaman 5000-10000 untuk di seleksi, musim kedua terjadi Clonal lines yaitu pemulia tanaman menyeleksi sebanyak1 00-200 tanaman superior menjadi 25-50 tanaman, musim ketiga terjadi polycross pada pembibitan tanaman, musim keempat terjadi polycross pada tes keturunan 5-10 tanaman, dan pada musim kelima, enam dan tujuh terjadi syn-0,1,generasi selanjutnya (Benih yang tersertifikasi).
 Konsekuensi genetik pada metode ini adalah hasil yang tinggi menyebabkan penurunan kualtias vigor benih pada generasi selanjutnya. Kelebihan dari synthetic kultivar adalah metode yang mudah, menghasilkan variasi tanaman dan kelemahannya adalah  jika benih tidak memadai di syn 1 maka akan gagal pada tahap selanjutnya, dan seleksi alam dapat mengubah genotip menjadi genotip yang tidak diinginkan.


DaftarPustaka

-          Acquaah, G. 2007. Principles of Plant Genetics and Breeding. Chapter 17 : Breeding Cross-Pollinated Species. Page 313 – 333;
-          Sleper, D.A., and J.M. Poehlman. 2006. Breeding Field Crops. Chapter 10 : Breeding Cross Pollinated and Clonally Propagated Crops. Page 155 – 170;
-          Fehr, W.R. 1987. Principles of Cultivar Development. Vol. 1. Theory and Technique. Chapter 33:Development of Synthetic Cultivars. Page 417 – 438.

1 komentar: