Kamis, 19 Mei 2016

Tatanama Ilmiah



BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Pendahuluan
            Nama ilmiah suatu tumbuhan atau tanaman budidaya, selain harus mudah diingat, mudah dipahami dan mudah diucapkan, juga harus mempunyai satu kesatuan arti yang spesifik dan berlaku secara universal. Hal inilah yang merupakan prinsip dasar tata nama tumbuhan dan tanaman
            Sampai saat ini ternyata masih terjadi kekeliruan penulisan nama ilmiah tumbuhan dan tanaman budidaya. Pemakaian tata nama tumbuhan diatur oleh International Code of Botanical Nomenclature (ICBN) atau Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan (KITT) yang kemudian menjadi Kode Botani. Manussia kemudian berusaha merakit tumbuhan tersebut menjadi tanaman budidaya yang sesuai dengan yang diinginkan manusia antara lain bermanfaat, berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, dan berkualitas baik. Semua teknik yang dilakukan dalam budidaya tanaman  menyebabkan perubahan fenotip suatu tumbuhan sehingga cii, bentuk, dan struktur populasinya sudah menyimpang dari bentuk asli alami yang biasa ditemukan dalam keadaan liar. Oleh karena itu, cara penamaannya tidak dapat lagi diatur dalam Kode Botani yang dikenal juga Kode Kultivasi.
            Di bidang pertanian Indonesia, sering muncul kekeliruan pemakaian istilah varietas dan kultivar. Kekeliruan ini terjadi karena masih banyak yang belum mengerti dan memahami tentangtata nama tumbuhan dan tanaman. Pengetahuan tentang tata nama tumbuhan dan tanaman akan membantu memandu cara penulisan nama ilmiah tumbuhan dan tanaman budidaya yang benar secara konsepsional dapat mem lam bidang tumbuhan dan tanaman, hendaknenguasai dan mentaati Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan dan Kode Internasional Tata Nama Tanaman Budidaya. Karya ilmiah yang menyangkut nama ilmiah tumbuhan atau tanaman budidaya yang tidakmengikuti aturan tersebut, dianggap tidak sah dan tidak berlaku.
I.2 Tujuan
          Memahami sistem penamaan tumbuhan menurut Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan dan Kode Internasional Tata Nama Tanaman Budidaya dalam kaitannya dengan penulisan karya ilmiah dan penamaan kultivar baru.
      Tatanama ini juga bertujuan menghindarkan terciptanya nama-nama yang tidak perlu.
Maksud pemberian nama pada setiap kesatuan taksonomi tumbuh-tumbuhan bukanlah untuk menunjukkan ciri-ciri atau sejarahnya, tetapi untuk memberikan jalan guna pengacuan dan sekaligus menunjukkan tingkat kedudukan taksonominya.


I.3 Pertanyaan-pertanyaan

1.  Pada seminar nasional, seorang peneliti dari salah satu balai penelitian mempresentasikan tanaman padi hasil tahan kering hasil temuannya. Hasil temuan tersebut telah dirilis oleh Departemen Pertanian. Salah seorang peserta seminar mempertanyakan tentang cara penulisan hasil temuan tersebut. Peneliti tersebut menyebutnya varietas, tapi menurut peserta seminar temuannya adalah kultivar. Menurut anda, bagaimana tata cara penulisan tata nama yang benar?
2. Coba anda buat urutan takson dari kentang cv. Atlantik sesuai dengan aturan ICNCP!
3. Mengapa setiap orang yang berkecimpung dalam bidang tumbuh-tumbuhan atau tanaman, perlu mempelajari dan memahami cara penulisan tata nama tumbuhan dan tanaman sesuai dengan aturan ICBN atau ICNCP?
4. Mengapa bahasa latin dipilih dalam penulisan tata nama tumbuhan?
5. Jelaskan apa saja yang dipelajari pada sistematika tumbuhan!
6. Jelaskan cara penamaan spesies berdasarkan sifat tanaman, kata benda dan nama-nama orang!
7. Sebutkan 24 kategori taksa tumbuhan berdasarkan ICBN!
8. Jelaskan cara penulisan varietas dan kultivar  menurut tata nama internasional!
9. Jelaskan berbagai cara mensitir nama tumbuhan menurut ICBN!















BAB II
PEMBAHASAN

1.                  Pada seminar nasional, seorang peneliti dari salah satu balai penelitian mempresentasikan tanaman padi hasil tahan kering hasil temuannya. Hasil temuan tersebut telah dirilis oleh Departemen Pertanian. Salah seorang peserta seminar mempertanyakan tentang cara penulisan hasil temuan tersebut. Peneliti tersebut menyebutnya varietas, tapi menurut peserta seminar temuannya adalah kultivar. Menurut kami hasil temuan tersebut adalah kultivar karena tanaman padi hasil tahan kering tersebut sudah mengalami perlakuan khusus dengan campur tangan manusia sehingga menyebabkan perubahan pada ciri, bentuk, dan struktur populasinya. Oleh sebab itu, cara penamaannya tidak dapat lagi diatur oleh Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan, tetapi diatur oleh kode tersendiri yaitu Kode Internasional Tata Nama Tanaman Budidaya. Hal ini disebabkan karena tanaman padi hasil tahan kering tersebut sudah menyimpang dari bentuk asli alaminya.

2.                  Kingdom          = Plantae (tumbuhan)
Sub kingdom   = Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Superdivisi       = Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi              = Magnoliopsida (tumbuhan berbunga)
Kelas               = Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub kelas          = Asteridae
Ordo                 = Solanales
Family              = Solanaceae (suku terung – terungan)
Genus               = Solanum
Species             = Solanum tuberosum cv. Atlantik

3.                  Ø  Dapat memandu cara penulisan nama ilmiah tumbuhan dan nama teknis tanaman budidaya dengan benar yang secara universal diakui keabsahannya oleh dunia ilmiah internasioanal.
Ø  Dapat membantu menguakkan tabir kesimpangsiuran pemakaian istilah ilmiah varietas dan kultivar yang selama ini masih sering dijumpai, sehingga dapat ditempatkan pula pada proporsi yang sebenarnya.
Ø  Dapat membantu memberikan informasi tentang keberadaan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan dan Kode Internasional Tata Nama Tanaman Budidaya terutama bagi pakar – pakar yang berkecimpung dalam dunia tumbuhan ataupun dalam dunia tanaman budidaya.

4.                  Itu karena Bahasa Latin sudah lama mentradisi secara universal dipergunakan sebagai bahasa ilmiah. Juga karena Bahasa Latin merupakan bahasa yang sudah mati sehingga kemungkinan untuk berubah bentuk hampir tidak ada.Bentuk bahasa yang sudah tetap dan tidak berubah ini menunjang satu kesatuan arti yang berlaku secara universal, yang merupakan salah satu azas dasar dalam tata nama tumbuhan.

5.             o   Identifikasi tumbuhan
Ilmu tentang pengenalan suatu jenis tumbuhan dengan cara membandingkannya dengan jenis tumbuhan yang telah ada.
o   Tata nama tumbuhan
Ilmu tentang cara pemberian nama suatu tumbuhan baik yang sudah berupa fosil maupun yang masih ada, dilengkapi dengan deskripsinya.
o   Klasifikasi tumbuhan
Ilmu tentang pengelompokan semua macam ragam tumbuhan dengan sistem tertentu sehingga diperoleh ikhtisar ringkas gambaran silsilah tumbuhan tersebut.

6.      Petunjuk species (Epitheton specifium) dapat berupa:
Kata sifat yang cocok dengan nama genusnya:
      sativa, sativum, sativus
      alba, nigrum, radiatus
Kata benda yang memberi keterangan tambalan”
      bulbifera, tuberosum
Nama orang yang dibendakan:
      merkusii
Petunjuk spesies (Epitheton specifium) bukan nama:
ditulis dengan huruf kecil
Pada penulisan nama spesies berikutnya:
Cukup ditulis awal kata genusnya saja serta diberi titik → O. Sativa L.


7.       
NO.
LATIN
INDONESIA
INGGRIS
1.
Ragnum
Dunia
Kingdom
2.
Sub-regnum
Anak dunia
Sub-Kingdom
3.
Divisio
Divisi
Division
4.
Sub-divisio
Anak divisi
Sub-division
5.
Classis
Kelas
Class
6.
Sub-classis
Anak kelas
Sub-class
7.
Ordo
Bangsa
Order
8.
Sub-ordo
Anak bangsa
Sub-order
9.
Familia
Suku
Family
10.
Sub-familia
Anak suku
Sub-family
11.
Tribus
Puak
Tribe
12.
Sub-tribus
Anak puak
Sub-tribe
13.
Genus
Marga
Genus
14.
Sub-genus
Anak marga
Sub-genus
15.
Sectio
Seksi
Section
16.
Sub-sectio
Anak seksi
Sub-section
17.
Serie
Deret
Series
18.
Sub-serie
Anak deret
Sub-series
19.
Species
Jenis
Species
20.
Sub-species
Anak jenis
Sub-species
21.
Varietas
Varietas
Variety
22.
Sub-varietas
Anak varietas
Sub-variesty
23.
Forma
Forma
Form
24.
Sub-forma
Anak forma
Sub-form


8.                   Kultivar adalah suatu bentuk rakitan tanaman budidaya yang jelas sekali berbeda dalam hal karateristiknya (morfologi, fisiologi, sitologi, kimia dan lainnya) dan apabila direproduksi secara seksual maupun aseksual akan mempertahankan keberbedaan karateristiknya tersebut.
·           Cara Penulisan Nama Kultivar :
-        Setiap awal kata ditulis dengan huruf besar
-        Didahului kata kultivar atau cv
-        Ditempatkan diantara dua tanda petik tunggal
·           Dirangkaikan dengan Nama Species atau Nama Umum Speciesnya
Contoh : Oryza sativa kultivar Bengawan atau cv. Bengawan Oryza sativa ‘Bengawan’
·           Dirangkaikan dengan Nama Genus atau Nama Umum Genusnya
Contoh : Adiantum kultivar Sleeping Beauty atau cv. Sleeping Beauty Adiantum ‘Sleeping Beauty’
·           Dirangkaikan dengan Nama Varietas atau Nama Umum Varietasnya
Contoh : Brassisca oleracea var. capitata kultivar Roem van Enkhuizen. Brassisca oleracea var. capitata ‘Roem van Enkhuizen'

·           Varietas (disambiguasi) dalam pengertian botani adalah suatu peringkat taksonomi sekunder dibawah spesies. Suatu varietas menunjukkan penampilan yang khas berbeda dari varietas lain, tetapi akan bersilang dengan bebas terhadap varietas lainnya.
Penulisan nama varietas dicetak miring (atau diberi garis bawah jika tulisan  tangan) dan didahului dengan singkatan “var.”
Contoh : Oryza sativa var. Indica



9.                  a. Sitiran Tunggal
Oryza sativa L.
L = Carolus Linnaeus (1707-1778), Italia
Linnaeus :
- Pertama kali menemukan
- Memberi nama yang valid
- Mempublikasikan secara efektif dengan kriteria publikasi yang sahih
b. Sitiran Ganda Dihubungkan kata depan
Gossyplum tomentosum Nutt. Ex Seem.
Nutt            = Thomas Nuttal (1786-1859), Amerika Serikat
Seem.         = Berthold Carl Seeman(1825-1871), Jerman
Nuttal         =         -      Pertama kali menemukan dan memberi nama
- Tidak mempublikasikan secara efektif dan sahih
Seeman      = mempublikasikan secara efektif, dengan kriteria publikasi yang sahih
Yang diakui sebagai pengarangnya adalah : yang namanya tercantum setelah kata depan ex
Ditulis : Gossyplum tomentosum Seem.
c. Sitiran Ganda Dihubungkan kata Depan: in
Vibumum tematum Rehd. In Sarg.
Rehd.         = Alfred Rehder (1863- )
Sarg.          = Charles Sparague Sargent (1841-1927)
Rehder       =pengarang dan pembublikasi yang sahih
Sargent       = pengedit karya ilmiyah yang memuat nama tersebut
Yang diakui sebagai pengarangnya adalah : yang namanya tercantum dalam kata depanin
Ditulis : Vibumum vematum Rehd.
d.      Sitiran Ganda Dihubungkan Dengan Kata Depan : non
Citrus nobilis Andr. non Lour.
Andr  =  Henry C. Andrews ( - 1830)
Lour  = Juan Lourelo (1715-1796)
Andrews = pengarang dan pembublikasi tanaman yang dimaksud
Lourelo  = pengarang dan pembublikasi tanaman lainnya dengan nama yang sama.
Tanaman yang dimaksud adalah tanaman yang diberi nama oleh Andrews bukan yang diberi nama Lourelo.
Ditulis : Citrus nobilis Andr. non Lour.
e. Sitiran Ganda Dihubungkan Dengan Kata Depanno n Danne r
Bartlingla Brongn. (1827) non Relchb. (1824) nec F.V. Muell (1827)
Brongn : Adolphe Theodore Brongniart(1801-1876)
Relchb. :Heinrich Gottllab Ludwig Reichenbach (1793-1879)
F.V. :Ferdinand von Mueller (1825-1896)
Tanaman yang dimaksud adalah tanaman yang diberi nama oleh Brongniart,
bukan yang diberi nama oleh Reichenbach dan Mueller.
Ditulis : Bartlingla Brongn. (1827)non Relchb. (1824)nec F.V. Muell (1827)
f. Sitiran Ganda Memakai Tanda Kurung Biasa
Althea rosea (L.) Cav.
(L.) = Carolus Linnaeus (1707-1778)
Cav = Antonio Jose Cavanilles(1745-1804)  
Ada perubahan takson
Linnaeus : menempatkannya dalam genus Malva : Malva rosea L.
Cavanules: menempatkannya dalam genus Althea dan diterima secara sahih.
Ditulis : Althea rosea (L.) Cav
g. Sitiran Ganda Memakai Tanda Kurung Persegi
Lupinus [Toum] L.
Toum = Joseph Pitton de Toumefort(1656-1708)
L. = Carolus Linnaeus (1707-1778)
Toumefort = pertama kali memberi nama dan mempublikasi. Termasuk ‘pre starting
point author’.
Linnaeus = hanya mensitir dari arsip yang ada.
Tanda [ ] tidak boleh dihilangkan
Lupinus [Toum.] L.


BAB III
PENUTUP

Tata nama pada tanaman dan tumbuhan sangat dibutuhkan. Banyak sekalimanfaat yang bisa dirasakan dalam pemakaian tatanama tumbuhan dan tanamanyang benar, terutama bagi orang – orang yang berkecimpung dalam bidangtumbuh-tumbuhan. Terdapat aturan aturan baku dalam penamaan tumbuhan dantanaman serta tanaman budidaya. Aturan yang telah berlaku tersebut harusdigunakan agar jelas identifikasi tumbuhan dan tanaman serta tanaman budidaya.Dalam penamaan kultivar kita harus menulisan nama kultivar menurut kodeinternasional, nama kultivar sebaiknya terdiri dari satu atau dua kata, dan tidakboleh lebih dari tiga kata; penulisannya didahului singkatan kv., atau ditempatkandiantara dua tanda kutip tunggal (pemakaian singkatan Var. atau ditempatkandiantara dua tanda kutip ganda tidak diperkenankan), dan setiap awal kata ditulisdengan huruf besar. Penulisan nama kultivar dapat dirangkaikan dengan namagenusnya, nama spesiesnya, nama varietasnya, ataupun nama umum dari genus.Dan pada nama varietas biasa disingkat var. ditulis dalam bahasa Latin ataudilatinkan. Contoh : Licuala gracilis var. Gracilis, Oryza sativa var. Javanica.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar