Rekombinasi
genetik
Rekombinasi genetik adalah proses pertukaran
elemen genetik yang dapat terjadi antara untaian DNA yang berlainan
(interstrand), atau antara bagian-bagian gen yang terletak dalam satu untaian
DNA (intrastrand). Dalam pengertian yan lebih sederhana, rekombinasi genetik
didefinisikan menjadi penggabungan gen dari satu atau lebih sel ke sel target.
Sel yang disisipi atau dimasuki gen dari luar atau dari sel lain disebut biakan
rekombinan. Penyusunan kembali informasi genetik dalam dan antara molekul DNA
yang meliputi berbagai macam proses yang terletak secara kolektif dibawah
rekombinasi genetik.
Fungsi Rekombinasi Genetik
Fungsi dari rekombinasi genetik bervariasi
tergantung mekanismenya. Beberapa fungsi rekombinasi genetik adalah memelihara
perbedaan genetik, sistem perbaikan DNA khusus, regulasi ekspresi gen tertentu,
dan penyusunan kembali genetik yang diprogram selama perkembangan
Tipe Rekombinasi Genetik Secara
garis besar ada tiga tipe rekombinasi genetik yang sudah banyak diketahui,
yaitu
(1) rekombinasi homolog/ umum,
(2) rekombinasi khusus
(site-specific rekombination), dan
(3) rekombinasi transposisi/
replikatif
Teknik teknik DNA rekombinan
ü Teknik DNA rekombinan adalah rekayasa genetika untuk menghasilkan
sifat baru dengan cara merekombinasikan gen tertentu dengan DNA genom.
ü Teknik DNA rekombinan merupakan kumpulan bertujuan untuk
merekombinasi gen dalam tabung reaksi.
ü Teknik DNA rekombinan meliputi isolasi DNA, teknik memotong DNA,
teknik menggbung DNA dan teknik untuk memasukan DNA ke dalam sel hidup.
Teknologi DNA rekombinan atau
sering disebut juga rekayasa genetika ini adalah suatu ilmu yang mempelajari
pembentukan kombinasi materi genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul
DNA ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkannya terjadinya integrasi dan
mengalami perbanyakan dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel
inang.
Teknologi DNA rekombinan mempunyai
dua segi manfaat.
·
Pertama, dengan mengisolasi dan
mempelajari masing-masing gen akan diperoleh pengetahuan tentang fungsi dan
mekanisme kontrolnya.
·
Kedua, teknologi ini memungkinkan
diperolehnya produk gen tertentu dalam waktu lebih cepat dan jumlah lebih besar
daripada produksi secara konvensional.
produk yang diinginkan melalui
teknologi DNA rekombinan melibatkan beberapa tahapan tertentu. Tahapan-tahapan
tersebut
·
isolasi DNA genomik atau kromosom
yang akan diklon,
·
pemotongan molekul DNA menjadi
sejumlah fragmen dengan berbagai ukuran,
·
isolasi DNA vektor,
·
penyisipan fragmen DNA ke dalam
vektor untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan,
·
transformasi sel inang menggunakan
molekul DNA rekombinan,
·
reisolasi molekul DNA rekombinan
dari sel inang,
·
dan analisis DNA rekombinan.
Dasar teknologi DNA rekombinan Bakteri memiliki mekanisme seksual
yang telah dibuktikan pada tahun 1946. Konsekwensi dari mekanisme seksual
adalah:
1. Menyebabkan terbentuknya kombinasi gen-gen yang berasal dari
dua sel yang berbeda
2. Terjadi pertukaran DNA atau gen dari satu sel ke sel yang lain.
Mekanisme seksual ini tidak bersifat reproduktif atau tidak
menghasilkan keturunan
Prinsip pengendalian lederberg
dan tatum
Transfer
DNA atau perpindahan DNA atau perpindahan DNA ke dalam bakteri dapat melalui
tiga cara, yaitu konjugasi, transformasi, dan transduksi. DNA yang masuk ke
dalam sel bakteri selanjutnya dapat berintegrasi dengan DNA atau kromosom
bakteri sehingga terbentuk kromosom rekombinan. Konjugasi merupakan perpindahan
DNA dari satu sel (sel donor) ke dalam sel bakteri lainnya (sel resepien)
melalui kontak fisik antara kedua sel. Sel donor memasukkan sebagian DNA-nya ke
dalam sel resepien. Transfer DNA ini melalui pili seks yang dimiliki oleh sel
donor. Sel resepien tidak memiliki pili seks. DNA dari sel resepie berpindah ke
sel resipien secara replikatif sehingga setelah proses ini selesai, sel jantan
tidak kehilangan DNA. Ke dua sel tidak mengalami peningkatan jumlah sel dan
tidak dihasilkan sel anak. Oleh karena itu, proses konjugasi disebut juga
sebagai proses atau mekanisme seksual yang tidak reproduktif.
Proses konjugasi
Transformasi
merupakan pengambilan DNA oleh bakteri dari lingkungan di sekelilingnya. DNA
yang berada di sekitar bakteri (DNA asing) dapat berupa potongan DNA atau
fragmen DNA yang berasal dari sel bakteri yang lain atau organisme yang lain.
Masuknya DNA dari lingkungan ke dalam sel bakteri ini dapat terjadi secara
alami. Pada tahun 1928 ditemukan strain bakteri yang tidak virulen dapat
berubah sifatnya menjadi virulen disebabkan adanya strain yang tidak virulen
dicampur dengan sel-sel bakteri strain virulen yang telah dimatikan. Tahun 1944
ditemukan bahwa perubahan sifat atau transformasi dari bakteri yang tidak
virulen menjadi virulen disebabkan oleh adanya DNA dari sel bakteri strain
virulen yang masuk ke dalam bakteri strain yang tidak virulen.
proses
traspormasi pada sel bacteri
Transduksi
adalah cara pemindahan DNA dari satu sel ke dalam sel lainnya melalui
perantaraan bakteriofage. Beberapa jenis virus berkembang biak di dalam sel
bakteri. Virus-virus yang inangnya adalah bakteri sering disebut bakteriofag
atau fage. Ketika virus menginfeksi bakteri, fage memasukkan DNA-nya ke dalam
sel bakteri. DNA tersebut kemudian akan bereplikasi di dalam sel bakteri atau
berintegrasi dengan kromosom baketri. DNA fage yang dikemas ketika membentuk
partikel fage baru akan membawa sebagian DNA bakteri yang menjadi inangnya.
Selanjutnya jika fage tersebut menginfeksi bakteri yang lain, maka fage akan
memasukkan DNAnya yang sebagian mengandung DNA sel inang sebelumnya. Jadi,
secara alami fage memindahkan DNA dari satu sle bakteri ke bakteri yang lain.
Proses transduksi pada sel bacteri
Perangkat teknologi DNA rekombinan
Adapun perangkat yang digunakan dalam teknik DNA rekombinan diantaranya enzim
restriksi untuk memotong DNA, enzim ligase untuk menyambung DNA dan vektor
untuk menyambung dan mengklonkan gen di dalam sel hidup, transposon sebagai
alat untuk melakukan mutagenesis dan untuk menyisipkan penanda, pustaka genom
untuk menyimpan gen atau fragmen DNA yang telah diklonkan, enzim transkripsi
balik untuk membuat DNA berdasarkan RNA, pelacak DNA atau RNA untuk mendeteksi
gen atau fragmen DNA yang diinginkan atau untuk mendeteksi klon yang benar.
Vektor yang sering digunakan diantarnya plasmid, kosmid dan bakteriofag.
Plasmid bakteri sebagai vektor
Enzim restriksi digunakan untuk
memotong DNA. Enzim restriksi mengenal dan memotong DNA pada sekuens spesifik
yang panjangnya empat sampai enam pasang basa. Enzim tersebut dikenal dengan
nama enzim endonuklease restriksi. Berikut ini adalah macam-macam enzim
endonuklease restriksi.
enzim endonuklease restriksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar