DOMESTIKASI
Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Metode Pemuliaan Tanaman
Disusun oleh :
Kelompok 1
Ahmad Yasin 1505101400
Ismail Hasvi 1505101400
Sylvia Puspa H. 150510140060
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
2014
Jalan
Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor
Puji dan syukur kami panjatkan ke
hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “Domestikasi” dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tuugas Teknologi Perlindungan Tanaman (Gulma).
Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi data yang disajikan maupun dari segi analisis yang
diuraikan. Hal ini dikarenakan oleh
keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman serta beberapa kesulitan
yang dijumpai selama menganalisis dan menyusun makalah ini. Namun, berkat upaya
yang dilakukan disertai bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini pula
disampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu/Bapak
Dosen. yang telah memberikan tugas menyusun makalah ini.
2.
Rekan–rekan seperjuangan yang telah memberikan bantuan berupa tenaga
maupun pikiran sehingga terselesaikannya masalah ini.
3.
Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu baik secara
langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuannya.
Semoga amal baik dan bantuan yang telah diberikan
mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Pemurah.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Daya
Genetik adalah material tumbuhan, binatang, atau jasad renik yang
mengandung unit-unit yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan baik yang
bernilai aktual maupun potensial untuk menciptakan galur, rumpun, atau spesies
baru. Plasma nutfah yang mencakup seluruh array kultivar dalam spesies tanaman,
spesies liar terkait dalam genus, dan hibrida antara spesies liar dan
dibudidayakan. Sumber Daya Genetik (SDG) tanaman memiliki arti yang sangat
penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pangan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Sejumlah varietas komoditas tanaman telah dimanfaatkan
secara intensif sebagai pangan, sejumlah species tanaman lainnya yang belum
dimanfaatkan diketahui memiliki potensi dalam mendukung program pemuliaan
tanaman.
Dalam mengembangkan program pemuliaan, pemulia tanaman harus dapat
menggunakan sumber-sumber plasma nutfah yang beraneka ragam. Suplai stok
pemuliaan yang kontinyu dapat dijamin dengan melakukan survai secara luas dari
bahan genetik pada tujuan program, adanya persediaan atau mengetahui cara
mendapatkan plasma nutfah merupakan bagian terbesar untuk menentukan
keberhasilan dalam usaha untuk pelepasan suatu varietas unggul (Carsono,2008).
Domestikasi
merupakan salah satu proses pengadopsian tumbuhan liar menjadi tanaman yang
dapat dibudidayakan di suatu daerah dengan adanya perbaikan karakter yang
mengarah kepada karakter yang lebih baik. Perbaikan karakter yang diperlukan
bermacam – macam dan bisa beberapa untuk satu jenis tanaman, termasuk antara
lain warna kulit, ketebalan daging buah, ukuran biji, rasa, ukuran buah,
perbanyakan vegetatif, teknologi olahan, kemasan, kelembagaan pasar dan lain
sebagainya.
Dengan adanya
domestikasi dapat diharapkan akan juga mampu menekan laju hilangnya kekayaan
sumberdaya genetik kita yang selama ini jarang kita manfaatkan sementara faktor
– faktor kepunahannya semakin bertambah dan mengkhawatirkan.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Tulisan ini dibuat
dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai domestikasi beberapa tanaman
yang saat ini sudah dibudidayakan di Indonesia
1.2.2 Manfaat
Setelah membaca
tulisan ini diharapkan penulis dan pembaca dapat lebih mengetahui bagaimana
domestikasi beberapa tanaman buah – buah yang saat ini sudah di budidayakan di
Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Domestikasi
Domestikasi merupakan pemilihan atau
pemisahan tanaman dari suatu populasi tanaman yang tumbuh liar dengan tujuan
dibudidayakan secara menetap dan berlanjut. Sedangkan menurut (Acquah, 2007)domestikasi merupaka proses dimana terjadi perubahan
genetik pada tanaman liar yang diseleksi oleh manusia. Proses seleksi
yangdilakukan oleh manusia biasanya secara morfologis, fisiologis dan genetis.
Keberadaan domestikasi telah banyak
menguntungkan bagi manusia, karena melalui proses domestikasi telah tercipta
spesies-spesies baru yang berbeda dari nenek moyangnya, sebagai contoh, tanaman
jagung yang telah mengalami perubahan dalam hal bentuk, cara hidup dan
sebagainya. Selama domestikasi, tanaman jagung mengalami perubahan-perubahan sehingga akhirnya
diperoleh suatu tanaman yang paling banyak memeberikan hasil dan berguna bagi
manusia.
(Jain & Priyadarshan,
2009)
(Anderson, 2007)
(Evenson, Gollin, &
Santaniello, 1998)
(Kang & Priyadarshan,
2007)
(Schlegel, 2010)
Terdapat beberapa varietas
tanaman yang tidak dapat bertahan lagi dialam liar setelah dijinakkan. Hal ini
dikaremakan tanaman memiliki sifat adaftif pada lingkungan tetapi tidak
dibutuhkan oleh manusia. Seperti layaknya evolusi, domestikasi juga merupakan proses
perubahan genetik dimana populasi tanaman mengalami perubahan struksur genetik.
(Acquah, 2007).
2.2 Ruang lingkup domestikasi
Ruang lingkup domestikasi mencakup
beberapa disiplin ilmuseperti genetika,botani, arkeologi, antropologi dan
pemuliaan tanaman. De Candolle (1886) adalah orang pertama yag menunjukan bahwa
tanaman berasal dari tanaman liar. Ia menlai hal tersebut dari sudut pandang
arkeologis. Sejak pertama kali domestikasi tanaman ditemukan, masyarakat mulai
tertarik pada tanaman baru karena mereka memiliki kesempatan untuk mensuplai
kebutuhan makanan, seperti gandum, kedelai dan sebagainya.
Proses domestikasi tanaman berjalan lambat dan manusia secara tidak sengaja
mengubah beberapa ciri fisik sehingga membuat tanaman semakin sesuai dengan
penanganan yang dilakukan manusia. Berdasarkan bukti-bukti arkeologi, sifat
pertama yang berubah pada padi-padian budidaya adalah malai, kehilangan sifat mudah rontok bila dipanen dan ukuran bulir menjadi lebih besar daripada bentuk liarnya. Membesarnya ukuran bulir
pada padi, misalnya, ternyata disebabkan oleh suatu delesi (mutasi berupa hilangnya sebagian sekuens basa pada DNA) pada suatu gen di
kromosom 5.
Contoh Tumbuhan domestik (tanaman) terpilih
Tanaman
|
Awal proses
(tahun) |
Moyang liar
|
Tempat awal
|
Jagung
(Zea mays) |
7.000 SM
|
||
Padi
(Oryza sativa) |
9.500 SM
|
2.3 Kaitan Domestikasi dengan Pemuliaan Tanaman
Namun setelah diidentifikasi lebih lanjut, dapat
disimpulkan bahwa domestikasi terjadi sebelum pemuliaan (pre breeding). Tanaman utama (liar) sengaja dibudidayakan oleh
nenek moyang kita, sehingga terjadi perubahan genetik dilingkungan barunya.
Sebagai contoh, gandum telah berevolusi dari gandum liar (A. Sterilis dan A. Faua) menjadi
oat umum (Avena sativa).
Ketika pemulia tanaman ingin menyisipkan gen baru
kepada suatu tanaman, tetapi gen yang diinginkan tidak ditemukan pada tanaman
budidaya, maka pemulia tanaman dapat mencari dari tanaman liar. Tanaman yang
tumbuh liat dapat menguntungkandalam hal bertahan hidup, seperti kulit biji
yang lebih keras dan sebagainya.
Sebagai contoh, tomat berasal dari wilayah Andean di Amerika
Selatan. Tomat liar tumbuh di permukaan laut dengan kekeringan yang ekstrim.
Setelah didomestikasi, tomat dapat dibudidayakan disemua benua didunia.
Pembiakan dasar genetik tomat serta pengenalan plasma nutfah oleh para pemulia
tanaman elah membawa perubahan besar pada dunia (Valpuesta, 2002).
2.4 Kebijakan Pemerintah Tentang Domestikasi
Pemerintah telah mengatur mengenai domestikasi
tanaman. Undang-undang yang mengaturnya adalah PeraturanMenteriPertanian
Nomor:36/Permentan/OT.140/8/2006, yang berbunyi :
PERATURANMENTERIPERTANIAN NOMOR:36/Permentan/OT.140/8/2006
Menimbang :
a.
bahwabibitternakmerupakansalahsatufaktor
kunci keberhasilan dalam
pembangunan subsektorpeternakan;
b.
bahwauntukmenjamintersediannyabibitternakyang
memenuhi kebutuhan dalam hal jumlah,
standar mutu, syarat
kesehatan, syarat keamanan hayati, sertaterjagakeberlanjutanyangdapat menjamin
terselenggaranya usaha budidaya peternakan
diperlukan arahan perumusan sistem perbibitannasional
Menetapkan:
PERATURAN MENTERI
PERTANIAN TENTANG SISTEMPERBIBITANTERNAKNASIONAL
Pasal1
DalamPeraturaniniyangdimaksuddengan:
1.
SistemPerbibitanTernakNasionaladalahtatananyangmengatur
hubungan dan saling ketergantungan antara pengelolaansumberdayagenetik, pemuliaan,
perbanyakan, produksi, peredaran, pemasukan dan pengeluaran
benih dan atau bibit unggul, pengawasan penyakit, pengawasan mutu, pengembangan
usahadankelembagaan.
2.
Pembibitanadalahkegiatanbudidayamenghasilkanbibitternakuntukkeperluansendiriatauuntukdiperjualbelikan. Bibitternakadalahsemuahasilpemuliaanternakyangmemenuhipersyaratantertentuuntukdikembangkan.
3.
Benihadalahhasilpemuliaanternakyangberupamani(semen), sel(oocyt).Telurtetasdanembrio.
4.
Mani (semen)adalahspermatozoa dan
plasma seminalis yang berasal dari pejantan yang dapat digunakan untuk proses pembuahan.
5.
Embrioadalahhasilpembuahanspermadanselteluryangterjadi secaraalamimaupunbuatan.
6.
PremodialGermcelladalahselyangberpotensimenjadiembrio.
7.
Ternakadalahhewanpiara,yangkehidupannyameliputitempatperkembangbiakan
serta manfaatanya diatur dan diawasi olehmanusia serta dipelihara khusus sebagaipenghasilbahandanjasa yang berguna
bagi kepentingan hidup manusia.
8.
Spesiesadalahsekelompokternakyangmemilikisifat-sifat genetik
sama, dalam kondisi alami dapat melakukan perwakilan dan
menghasilkanketurunanyangsubur.
9.
Rumpun adalahsekelomp[ok ternak yang mempunyai ciri
dan karakteristikluarsertasifatketurunanyangsamadarisatuspesies.
10. Galuradalahsekelompokindividuternakdalamsaturumpunyang
dikembangkanuntuk tujuan pemuliaan
dan/atau karakteristik tertentu.
11. Sumberdayagenetikternakadalahsubtansiyangterdapatdalam
individusuatupopulasirumpunternakyangsecaragenetikunikyang terbentuk dalam
proses domestikasi dari masing-masing
spesies, yang merupakan
sumbersifat keturunan yang mempunyai nilai
potensialmaupunnyatasertadapatdimanfaatakndan dikembangkan atau dirakit untuk
menciptakan rumpun atau galur unggulbaru.
12. Ternakasliadalahternakyangkerabatliarnyaberasaldaridan prosesdomestikasinyaterjadidiIndonesia;
13. Ternaklokaladalah ternakhasilpersilanganatauintroduksidari luaryangtelahdikembang-biakan
di Indonesia
sampai generasi kelima atau lebih
yang beradaptasi pada lingkungan dan atau manajemensetempat;
14. Pemulian ternak adalah rangkaian kegiatan untuk mengubahkomposisi
genetik pada sekelompok ternak dari suatu rumpun atau galurgunamencapaitujuantertentu.
15. Wialayahsumberbibitternakadalahsuatuagroekosistemyangtidak dibatasi oleh administrasi
pemerintahan dan mempunyai potensi untuk pengembangan bibit ternak dari spesies atau rumpun tertentu.
16. Pemurnian adalah upaya untuk memepertahankan
rumpun dari jenis(spesies)ternaktertentu.
17. Inbred adalah ternak murni hasil
perkewinan silang dalam.
18. Ujiperfomansadalahmetodepengujianuntukmemilihternakbibitberdasarkan sifat kualitatif dan kuantitatif
meliputi pengukuran, penimbangandanpenilaian.
19. Uji Zuriat adalah metode pengujian
untuk mutu genetik calonpejantan
untuk mengetahui produksi anak betinanya.
20. Penetapan galur
atau rumpun ternak
adalah pengakuanpemerintahterhadapsuatugalurataurumpunternakyangtelah
ada di suatu wilayah
sumber bibit yang secara turun
temurun dibudidayakanpeternakdanmenjadimilikmasyarakat.
21. Pelepasangalurataurumpunternakadalahpengakuanpemerintah
terhadap suatu galur atau
rumpun ternak hasil pemuliaan di dalam negeriyangdapatdisebarluaskan.23.Persilanganadalahacaraperkawinan,dimanaperkembangbiakan ternaknyadilakukanmelalauiperkawinanantarahewan-hewan
dari suatuspesiestetapiberlainanrumpun.
22. Inseminasi Buatan adalah teknik memasukkan
mani/semen kedalamalatreproduksiternakbetinasehatuntukdapatmembuahi sel
telur dengan menggunakan alat inseminasi dengan tujuan agar ternakbunting.
23. TransferEmbrioadalahkegiatanmemasukkanembriokedalam
alat reproduksiternak betina sehat dengan tehnik tertentu agar ternakbunting.
24. TeknologiBiologiMolekuleradalahteknologiyangmemanfaatkan
molekulDeoxyribonucleicAcid(DNA)untukmenghasilkanindividuyangmembawasifat-sifattertentu
25. Standarisasibenihdanataubibitadalahprosesspesifikasiteknisbenih dan atau
bibit yang dibakukan,
disusun berdasarkan konsesus semua
pihak yang terkait dengan memeperhatikan
syarat mutu genetik, syarat-syaratkesehatanhewandanmasyarakat veteriner, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datanguntukmemeberikepastianmanfaatyangakandiperoleh.
26. SeritifikasiBenihdanatauBibitadalahprosespenerbitansertifikat
benihdanataubibitsetelahmelalauipemeriksaan,pengujiandanpengawasansertamemenuhisemuapersyaratanuntukdiedarkan.
27. PejabatFungsionalPengawasBibitTernakadalahPegawaiNegeriSipil
yang memenuhi
syarat untuk melaksanakan tugas pengawasan
bibit dan atau benih ternak
sesuai peraturan perundang-undanganyangberlaku.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Domestikasi merupakan pengadopsian tumbuhan dan hewan dari
kehidupan liar ke dalam lingkungan kehidupan sehari – hari manusia. Dalam arti
yang sederhana, domestikasi merupakan proses “penjinakan” yang dilakukan
terhadap hewan liar. Perbedaannya, apabila penjinakan lebih pada individu,
domestikasi melibatkan populasi, seperti seleksi, pemuliaan (perbaikan
keturunan), serta perubahan perilaku/sifat dari organisme yang menjadi
objeknya.
Beberapa contoh tanaman buah yang telah di domestikasi
diantaranya yaitu : anggur, labu, nanas dan juga apel. Adanya kegiatan
domestikasi pada tanaman – tanaman tersebut selain didorong dengan tuntutan
pemenuhan kebutuhan manusia, juga dilakukan untuk melakukan konservasi sumber
daya genetik tanaman. Hal ini dilakukan untuk menjaga sumber plasma nutfah yang
masih ada guna untuk koleksi ataupun kegiatan pemulia tanaman yang selanjutnya
akan menghasilkan jenis baru lagi yang lebih unggul.
Acquah, G. (2007). Principles of Plant Genetics and
Breeding (p. 584). Blackwell Publisher.
Anderson, N. O. (2007). Flower Breeding and Genetics Issues ,
Challenges and Opportunities (p. 843). Minnesota. U.S.A.: Springer.
Evenson, R. ., Gollin, D., & Santaniello, V. (1998). AGRICULTURAL
VALUES OF PLANT GENETIC (p. 303). Wallingford, UK: CABI Publishing.
Jain, S. M., & Priyadarshan, P. M. (2009). Breeding Plantation Tree
Crops : Temperate Species (p. 294).
Kang, M. S., & Priyadarshan, P. M. (2007). Breeding Majorr Food
Staples (p. 441). Blackwell Publishing.
Schlegel, R. H. J. (2010). Dictionary of Plant Breeding (p. 586).
CRC Press (Taylor & Francis Group).
Valpuesta, V. (2002). Fruit and vegetable biotechnology (p. 332).
Woodhead Publishing Limited. doi:10.1533/9781855736412
http://www.biotek.bppt.go.id/index.php/artikel-sains/96-domestikasi-tanaman-karet
diakses tanggal 21 September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar