Rabu, 01 Maret 2017

tugas 1 Pola Distribution Hama

Pola distribution hama
·         Pola Distribusi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus Hampei) pada Kopi Arabika dan Robusta
Pada pola distribusi OPT tidak di ketahui secara mendalam terutaa di indonesia , padahal pola distribusi hama sangat penting dalam membangun strategi manajemen hama terpadu , untuk pegambilan sampling yang menentu. Penelitian ini bertujuan untuk pola distribusi CBB baik secara spasial dan vertikal . penlitian di kakukan pada kopi arabika dan kopi robustus . di lakukan untuk kutu dan populasi CBB.
cabang di selatan, utara, timur dan arah barat untuk setiap pohon. Data yang dikumpulkan dianalisis untuk memperoleh nilai rata-rata, varians (= s2), varians / berarti hubungan (= I), indeks Morisita (= Iδ), koefisien Hijau (= Cx) dan k eksponen Binomial Negatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pola distribusi spasial CBB, baik pada Arabika kopi Robusta, serta untuk infestasi dan penduduk parameter, itu cocok dengan distribusi agregat atau mengelompok. Untuk distribusi vertikal, itu cenderung bahwa CBB kutu dan penduduk di bagian bawah pohon kopi lebih tinggi daripada di bagian tengah dan atas pohon kopi. Banyak penuh buah kopi berdaun di permukaan tanah dapat menyebabkan infestasi yang lebih tinggi dan penduduk di bagian bawah.
Pola distribusu spatial hama pada penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) ,pada 2 uji pada kopi arabika dan kopi robusta, serangan populasi pola pengelompokan atau aggregated atau clum. Pola distribusi yang sam juga pada semua bagian cabang kopi .metode yang di gunakan yaiu hubungan rataan/varian (I), indeks Morisita (Iδ), koefisien Green (Cx) dan indeks distribusi Binomial negatif (k)semua itu sesuai dengan tipe distribusi mengelompok.dan pada PBKo yang di serang lebih tinggi pada bagian bawah dari pada bagian tengah dan atas.

·         Pola distribustion hama keong mas
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan pola distribusi populasi keong mas (Pomacea canaliculata L.) di kecamatan Belitang OKU. Penelitian ini dilakukan di habitat air tawar biotop sungai irigasi dan kolam. Penelitian ini menggunakan metode survey. Dari hasil penelitian didapatkan kepadatan populasi keong mas berturut-turut di tiga biotop adalah 5,75 individu/m2 di biotop kolam, 3,75 individu/m2 di biotop irigasi, dan 2,37 individu/m2 di biotop sungai. Pola distribusi keong mas di tiga biotop bersifat mengelompok dengan indeks morisita terkecil 1,23 di biotop sungai dan terbesar 2,62 juga di biotop sungai. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa kepadatan populasi berturut-turut di biotop kolam, irigasi dan sungai, serta pola distribusi keong mas di tiga biotop bersifat mengelompok. 
Kata kunci: pola distribusi, keong mas (Pomacea canaliculata L.), kepadatan populasi, indeks morista
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa kepadatan populasi keong mas tertinggi berturut-turut di biotop kolam, irigasi dan sungai. Sedangkan pola distribusi keong  mas di tiga biotop sungai, irigasi dan kolam bersifat mengelompok

·         Pola distribution hama penggerek batang pada padi
Beras Stem Borer dan Pengendalian beras Teknik. Beras penggerek batang merupakan hama penting pada padi. terjadinya beras dan distribusi perlu dipantau, untuk tujuan mengukur kontrol. Baru-baru ini sebuah serangan yang sangat tinggi terjadi pada beras di Pulau Jawa, terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Strategi teknologi untuk mengendalikan penggerek adalah strategi tindakan segitiga, yang terdiri pelaksanaan pengendalian SOP penggerek, bangunan kontrol penggerek kesatuan dalam masyarakat, dan pertanian komitmen pemerintah pusat dan daerah yang kuat pada kontrol penggerek. Penerapan SOP untuk kontrol penggerek, harus mendasarkan pada ambang ekonomi baru-baru ini dikembangkan, yaitu berdasarkan pemantauan hama menggunakan perangkap cahaya, pada 4 hari setelah penerbangan dewasa pertama. kontrol penggerek tidak harus didasarkan pada ambang ekonomi lama karena saat itu kerusakan telah terjadi, dan kadang-kadang kehilangan hasil telah substansial. Kata kunci: Beras penggerek batang, kontrol, ambang ekonomi baru, lampu perangkap
Di Indonesia terdapat lima spesies penggerek batang padi yang menjadi kendala di lahan irigasi maupun lahan lebak dan pasang surut. Penggerek batang padi tersebut adalah penggerek batang padi kuning Scirpophaga (Tryporyza) incertulas (Walker) (Lepidoptera: Pyralidae), penggerek batang padi putih Scirpophaga (Tryporyza) innotata (Walker), Chilo suppressalis (Walker), Chilo Polychrysus (Meyrick), dan Sesamia inferens (Walker).
Penggerek batang padi menyerang pertanaman padi mulai dari persemaian sampai waktu tanaman berbunga. Gejala yang ditimbulkan pada fase vegetatif disebut sundep dan pada fase generatif disebut beluk.
Pengendalian hama penggerek pada saat terjadi ledakan tidak dapat dilaksanakan dengan teknologi saja, tetapi yang ampuh adalah melalui triangle strategy dengan menerapkan SOP pengendalian penggerek, membangun kebersamaan di masyarakat, dan dukungan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah.
 Teknologi yang diterapkan dalam pengendalian hama penggerek batang padi harus menggunakan ambang ekonomi terbaru berdasarkan monitoring lampu perangkap, yaitu 4 hari setelah penerbangan ngengat. Pengendalian tidak lagi menggunakan ambang ekonomi lama berdasarkan intensitas serangan, karena berdasarkan ambang ekonomi dapat dipastikan sudah ada kehilangan hasil yang cukup tinggi sebelum aplikasi insektisida.
 Kehilangan hasil padi 31,68 kg GKP/ha untuk setiap kenaikan 1% serangan sundep dan 1% pada setiap kenaikan 1% serangan beluk bagi varietas yang berumur pendek, sedangkan bagi varietas yang berumur panjang kehilangan hasil 0,8% untuk setiap kenaikan 1% serangan beluk.
·         Pola distribustion hama sebaran kelompok telur Ostrinia furnacalis Guenée (Lepidoptera: Crambidae) pada lahan jagung
Penggerek jagung Asia, Ostrinia furnacalis Guenée, dikenal sebagai hama penting tanaman jagung baik pada fase vegetatif maupun fase generatif. Pada fase generatif, pengambilan keputusan pengelolaan O. furnacalis perlu didasarkan pada kepadatan kelompok telur sebelum telur hama menetas dan tanaman mengalami kerusakan. Studi penyebaran kelompok telur O. furnacalis dilakukan pada tanaman jagung di Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM, Yogyakarta. Tujuan penelitian adalah mengetahui sebaran horizontal dan vertikal kelompok telur O. furnacalis pada tanaman jagung fase generatif dan pola sebarannya, baik horizontal maupun vertikal. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah kelompok telur pada setiap tanaman sampel, berdasarkan sebaran vertikal/horizontal. Pola sebaran dianalisis menggunakan rasio ragam terhadap rata-rata (σ2/μ = Iδ), indeks Morisita (Iγ), dan parameter binomial negatif (nilai-κ). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pola sebaran kelompok telur O. furnacalis baik horizontal maupun vertikal adalah mengelompok (σ2 > μ atau σ2/μ > 1). Sejalan dengan bertambahnya umur tanaman,  derajat pengelompokkan tersebut cenderung menurun (nilai-κ meningkat; nilai indeks Morisita menurun) dan ada kemungkinan bergerak menuju acak (sebaran Poison) bergantung pada heterogenitas lingkungan, seperti iklim mikro, ketersediaan makanan berupa tanaman atau bagian tanaman yang disukai, dan musuh alami. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pola sebaran horizontal maupun vertikal kelompok telur O. furnacalis pada tanaman jagung fase generatif adalah mengelompok dengan derajat pengelompokkan yang cenderung menurun dengan bertambahnya umur tanaman jagung. Informasi tentang penyebaran kelompok telur O. furnacalis dapat digunakan untuk menjelaskan biologi dan ekologi serangga dan pengembangan strategi manajemen hama yang efektif.  Kata kunci: Ostrinia furnacalis, sebaran kelompok telur, indeks dispersi

Kesimpulan

 pola distribustion hama sangat berperan penting dalam membangun strategi manajemen hama terpadu , untuk pegambilan sampling yang menentukan. Dalam distribustion kita dapat lebih memilah dan memahami bagaimana penyebaran hama di sekitar kita . dan ditribusition juga dapat dan bisa di jadikan acuan untuk menekan populasi hama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar