BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Pendahuluan
Nama
ilmiah suatu tumbuhan atau tanaman budidaya, selain harus mudah diingat, mudah
dipahami dan mudah diucapkan, juga harus mempunyai satu kesatuan arti yang
spesifik dan berlaku secara universal. Hal inilah yang merupakan prinsip dasar
tata nama tumbuhan dan tanaman
Sampai
saat ini ternyata masih terjadi kekeliruan penulisan nama ilmiah tumbuhan dan
tanaman budidaya. Pemakaian tata nama tumbuhan diatur oleh International Code
of Botanical Nomenclature (ICBN) atau Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
(KITT) yang kemudian menjadi Kode Botani. Manussia kemudian berusaha merakit
tumbuhan tersebut menjadi tanaman budidaya yang sesuai dengan yang diinginkan
manusia antara lain bermanfaat, berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama dan
penyakit, dan berkualitas baik. Semua teknik yang dilakukan dalam budidaya
tanaman menyebabkan perubahan fenotip
suatu tumbuhan sehingga cii, bentuk, dan struktur populasinya sudah menyimpang
dari bentuk asli alami yang biasa ditemukan dalam keadaan liar. Oleh karena
itu, cara penamaannya tidak dapat lagi diatur dalam Kode Botani yang dikenal
juga Kode Kultivasi.
Di
bidang pertanian Indonesia, sering muncul kekeliruan pemakaian istilah varietas
dan kultivar. Kekeliruan ini terjadi karena masih banyak yang belum mengerti
dan memahami tentangtata nama tumbuhan dan tanaman. Pengetahuan tentang tata
nama tumbuhan dan tanaman akan membantu memandu cara penulisan nama ilmiah
tumbuhan dan tanaman budidaya yang benar secara konsepsional dapat mem lam
bidang tumbuhan dan tanaman, hendaknenguasai dan mentaati Kode Internasional
Tata Nama Tumbuhan dan Kode Internasional Tata Nama Tanaman Budidaya. Karya
ilmiah yang menyangkut nama ilmiah tumbuhan atau tanaman budidaya yang
tidakmengikuti aturan tersebut, dianggap tidak sah dan tidak berlaku.
I.2 Tujuan
Memahami sistem penamaan tumbuhan menurut
Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan dan Kode Internasional Tata Nama Tanaman
Budidaya dalam kaitannya dengan penulisan karya ilmiah dan penamaan kultivar
baru.
Tatanama ini juga bertujuan menghindarkan terciptanya nama-nama yang tidak perlu.
Maksud pemberian nama pada
setiap kesatuan taksonomi tumbuh-tumbuhan bukanlah untuk menunjukkan ciri-ciri
atau sejarahnya, tetapi untuk memberikan jalan guna pengacuan dan sekaligus
menunjukkan tingkat kedudukan taksonominya.
I.3 Pertanyaan-pertanyaan
1. Pada seminar nasional,
seorang peneliti dari salah satu balai penelitian mempresentasikan tanaman padi
hasil tahan kering hasil temuannya. Hasil temuan tersebut telah dirilis oleh
Departemen Pertanian. Salah seorang peserta seminar mempertanyakan tentang cara
penulisan hasil temuan tersebut. Peneliti tersebut menyebutnya varietas, tapi
menurut peserta seminar temuannya adalah kultivar. Menurut anda, bagaimana tata
cara penulisan tata nama yang benar?
2. Coba anda buat urutan takson
dari kentang cv. Atlantik sesuai dengan aturan ICNCP!
3. Mengapa setiap orang yang
berkecimpung dalam bidang tumbuh-tumbuhan atau tanaman, perlu mempelajari dan
memahami cara penulisan tata nama tumbuhan dan tanaman sesuai dengan aturan
ICBN atau ICNCP?
4. Mengapa bahasa latin
dipilih dalam penulisan tata nama tumbuhan?
5. Jelaskan apa saja yang
dipelajari pada sistematika tumbuhan!
6. Jelaskan cara penamaan
spesies berdasarkan sifat tanaman, kata benda dan nama-nama orang!
7. Sebutkan 24 kategori
taksa tumbuhan berdasarkan ICBN!
8. Jelaskan cara
penulisan varietas dan kultivar menurut tata nama internasional!
9. Jelaskan berbagai cara
mensitir nama tumbuhan menurut ICBN!
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pada seminar nasional, seorang peneliti dari salah satu balai penelitian
mempresentasikan tanaman padi hasil tahan kering hasil temuannya. Hasil temuan
tersebut telah dirilis oleh Departemen Pertanian. Salah seorang peserta seminar
mempertanyakan tentang cara penulisan hasil temuan tersebut. Peneliti tersebut
menyebutnya varietas, tapi menurut peserta seminar temuannya adalah kultivar.
Menurut kami hasil temuan tersebut adalah kultivar karena tanaman padi hasil tahan
kering tersebut sudah mengalami perlakuan khusus dengan campur tangan manusia
sehingga menyebabkan perubahan pada ciri, bentuk, dan struktur populasinya.
Oleh sebab itu, cara penamaannya tidak dapat lagi diatur oleh Kode
Internasional Tata Nama Tumbuhan, tetapi diatur oleh kode tersendiri yaitu Kode
Internasional Tata Nama Tanaman Budidaya. Hal ini disebabkan karena tanaman
padi hasil tahan kering tersebut sudah menyimpang dari bentuk asli alaminya.
2.
Kingdom =
Plantae (tumbuhan)
Sub kingdom
= Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Superdivisi =
Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi
= Magnoliopsida (tumbuhan berbunga)
Kelas
= Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub kelas = Asteridae
Ordo = Solanales
Family = Solanaceae
(suku terung – terungan)
Genus = Solanum
Species = Solanum
tuberosum cv. Atlantik
3.
Ø Dapat
memandu cara penulisan nama ilmiah tumbuhan dan nama teknis tanaman budidaya
dengan benar yang secara universal diakui keabsahannya oleh dunia ilmiah
internasioanal.
Ø Dapat
membantu menguakkan tabir kesimpangsiuran pemakaian istilah ilmiah varietas dan
kultivar yang selama ini masih sering dijumpai, sehingga dapat ditempatkan pula
pada proporsi yang sebenarnya.
Ø Dapat
membantu memberikan informasi tentang keberadaan Kode Internasional Tata Nama
Tumbuhan dan Kode Internasional Tata Nama Tanaman Budidaya terutama bagi pakar
– pakar yang berkecimpung dalam dunia tumbuhan ataupun dalam dunia tanaman
budidaya.
4.
Itu
karena Bahasa Latin sudah lama mentradisi secara universal dipergunakan sebagai
bahasa ilmiah. Juga karena Bahasa Latin merupakan bahasa
yang sudah mati sehingga kemungkinan untuk berubah bentuk hampir tidak
ada.Bentuk bahasa yang sudah tetap dan tidak berubah ini menunjang satu
kesatuan arti yang berlaku secara universal, yang merupakan salah satu azas
dasar dalam tata nama tumbuhan.
5.
o Identifikasi
tumbuhan
Ilmu
tentang pengenalan suatu jenis tumbuhan dengan cara membandingkannya dengan
jenis tumbuhan yang telah ada.
o Tata nama tumbuhan
Ilmu
tentang cara pemberian nama suatu tumbuhan baik yang sudah berupa fosil maupun
yang masih ada, dilengkapi dengan deskripsinya.
o Klasifikasi tumbuhan
Ilmu
tentang pengelompokan semua macam ragam tumbuhan dengan sistem tertentu
sehingga diperoleh ikhtisar ringkas gambaran silsilah tumbuhan tersebut.
6. Petunjuk species (Epitheton
specifium) dapat berupa:
Kata sifat yang cocok dengan nama genusnya:
sativa, sativum, sativus
alba,
nigrum, radiatus
Kata benda yang memberi keterangan tambalan”
bulbifera, tuberosum
Nama orang yang dibendakan:
merkusii
Petunjuk spesies (Epitheton
specifium) bukan nama:
ditulis dengan huruf kecil
Pada penulisan nama spesies berikutnya:
Cukup ditulis awal kata genusnya saja serta diberi
titik → O. Sativa L.
7.
NO.
|
LATIN
|
INDONESIA
|
INGGRIS
|
1.
|
Ragnum
|
Dunia
|
Kingdom
|
2.
|
Sub-regnum
|
Anak
dunia
|
Sub-Kingdom
|
3.
|
Divisio
|
Divisi
|
Division
|
4.
|
Sub-divisio
|
Anak
divisi
|
Sub-division
|
5.
|
Classis
|
Kelas
|
Class
|
6.
|
Sub-classis
|
Anak
kelas
|
Sub-class
|
7.
|
Ordo
|
Bangsa
|
Order
|
8.
|
Sub-ordo
|
Anak
bangsa
|
Sub-order
|
9.
|
Familia
|
Suku
|
Family
|
10.
|
Sub-familia
|
Anak
suku
|
Sub-family
|
11.
|
Tribus
|
Puak
|
Tribe
|
12.
|
Sub-tribus
|
Anak
puak
|
Sub-tribe
|
13.
|
Genus
|
Marga
|
Genus
|
14.
|
Sub-genus
|
Anak
marga
|
Sub-genus
|
15.
|
Sectio
|
Seksi
|
Section
|
16.
|
Sub-sectio
|
Anak
seksi
|
Sub-section
|
17.
|
Serie
|
Deret
|
Series
|
18.
|
Sub-serie
|
Anak
deret
|
Sub-series
|
19.
|
Species
|
Jenis
|
Species
|
20.
|
Sub-species
|
Anak
jenis
|
Sub-species
|
21.
|
Varietas
|
Varietas
|
Variety
|
22.
|
Sub-varietas
|
Anak
varietas
|
Sub-variesty
|
23.
|
Forma
|
Forma
|
Form
|
24.
|
Sub-forma
|
Anak
forma
|
Sub-form
|
8.
Kultivar adalah suatu bentuk rakitan tanaman budidaya
yang jelas sekali berbeda dalam hal karateristiknya (morfologi, fisiologi,
sitologi, kimia dan lainnya) dan apabila direproduksi secara seksual maupun
aseksual akan mempertahankan keberbedaan karateristiknya tersebut.
·
Cara Penulisan Nama Kultivar :
-
Setiap awal kata ditulis dengan huruf besar
-
Didahului kata kultivar atau cv
-
Ditempatkan diantara dua tanda petik tunggal
·
Dirangkaikan dengan Nama Species atau Nama Umum
Speciesnya
Contoh : Oryza sativa kultivar
Bengawan atau cv. Bengawan Oryza sativa ‘Bengawan’
·
Dirangkaikan dengan Nama Genus atau Nama Umum Genusnya
Contoh : Adiantum kultivar Sleeping
Beauty atau cv. Sleeping Beauty Adiantum ‘Sleeping Beauty’
·
Dirangkaikan dengan Nama Varietas atau Nama Umum
Varietasnya
Contoh : Brassisca oleracea var.
capitata kultivar Roem van Enkhuizen. Brassisca oleracea var.
capitata ‘Roem van Enkhuizen'
·
Varietas (disambiguasi) dalam pengertian botani adalah
suatu peringkat taksonomi sekunder dibawah spesies. Suatu varietas menunjukkan
penampilan yang khas berbeda dari varietas lain, tetapi akan bersilang dengan
bebas terhadap varietas lainnya.
Penulisan nama varietas dicetak miring (atau diberi
garis bawah jika tulisan tangan) dan
didahului dengan singkatan “var.”
Contoh : Oryza sativa var. Indica
9.
a. Sitiran Tunggal
Oryza sativa L.
L = Carolus Linnaeus
(1707-1778), Italia
Linnaeus :
- Pertama kali menemukan
- Memberi nama yang valid
- Mempublikasikan secara efektif dengan kriteria publikasi yang sahih
- Memberi nama yang valid
- Mempublikasikan secara efektif dengan kriteria publikasi yang sahih
b. Sitiran Ganda Dihubungkan kata depan
Gossyplum tomentosum Nutt. Ex Seem.
Nutt =
Thomas Nuttal (1786-1859), Amerika Serikat
Seem. = Berthold Carl Seeman(1825-1871), Jerman
Nuttal = - Pertama kali menemukan dan memberi nama
Seem. = Berthold Carl Seeman(1825-1871), Jerman
Nuttal = - Pertama kali menemukan dan memberi nama
- Tidak mempublikasikan secara efektif dan sahih
Seeman = mempublikasikan secara efektif,
dengan kriteria publikasi yang sahih
Yang diakui sebagai pengarangnya adalah : yang namanya tercantum setelah
kata depan ex
Ditulis : Gossyplum tomentosum Seem.
c. Sitiran Ganda Dihubungkan kata Depan: in
Vibumum tematum Rehd. In Sarg.
Rehd. = Alfred Rehder
(1863- )
Sarg. = Charles
Sparague Sargent (1841-1927)
Rehder =pengarang dan pembublikasi
yang sahih
Sargent = pengedit karya ilmiyah
yang memuat nama tersebut
Yang diakui sebagai pengarangnya adalah : yang namanya tercantum dalam
kata depanin
Ditulis : Vibumum vematum Rehd.
d. Sitiran
Ganda Dihubungkan Dengan Kata Depan : non
Citrus nobilis Andr. non Lour.
Andr = Henry C. Andrews ( - 1830)
Lour = Juan Lourelo (1715-1796)
Andrews = pengarang dan pembublikasi tanaman yang dimaksud
Lourelo = pengarang dan pembublikasi tanaman lainnya dengan nama
yang sama.
Tanaman yang dimaksud adalah tanaman yang diberi nama oleh Andrews
bukan yang diberi nama Lourelo.
Ditulis : Citrus nobilis Andr. non Lour.
Ditulis : Citrus nobilis Andr. non Lour.
e. Sitiran Ganda
Dihubungkan Dengan Kata Depanno n Danne r
Bartlingla Brongn. (1827) non Relchb. (1824) nec F.V.
Muell (1827)
Brongn : Adolphe Theodore Brongniart(1801-1876)
Relchb. :Heinrich Gottllab Ludwig Reichenbach (1793-1879)
F.V. :Ferdinand von Mueller (1825-1896)
Relchb. :Heinrich Gottllab Ludwig Reichenbach (1793-1879)
F.V. :Ferdinand von Mueller (1825-1896)
Tanaman yang dimaksud adalah tanaman yang diberi nama oleh Brongniart,
bukan yang diberi nama oleh Reichenbach dan Mueller.
Ditulis : Bartlingla Brongn. (1827)non Relchb. (1824)nec F.V.
Muell (1827)
f. Sitiran Ganda Memakai
Tanda Kurung Biasa
Althea rosea (L.) Cav.
(L.) = Carolus Linnaeus (1707-1778)
Cav = Antonio Jose Cavanilles(1745-1804)
Ada perubahan takson
Linnaeus : menempatkannya dalam genus Malva : Malva rosea L.
Cavanules: menempatkannya dalam genus Althea dan diterima secara sahih.
Linnaeus : menempatkannya dalam genus Malva : Malva rosea L.
Cavanules: menempatkannya dalam genus Althea dan diterima secara sahih.
Ditulis : Althea rosea (L.) Cav
g. Sitiran Ganda Memakai
Tanda Kurung Persegi
Lupinus [Toum] L.
Toum = Joseph Pitton de Toumefort(1656-1708)
L. = Carolus Linnaeus (1707-1778)
Toumefort = pertama kali memberi nama dan mempublikasi. Termasuk ‘pre
starting
point author’.
Linnaeus = hanya mensitir dari arsip yang ada.
Tanda [ ] tidak boleh dihilangkan
Lupinus [Toum.] L.
BAB
III
PENUTUP
Tata nama pada tanaman
dan tumbuhan sangat dibutuhkan. Banyak sekalimanfaat yang bisa dirasakan dalam
pemakaian tatanama tumbuhan dan tanamanyang benar, terutama bagi orang – orang yang berkecimpung dalam bidangtumbuh-tumbuhan. Terdapat
aturan aturan baku dalam penamaan tumbuhan dantanaman serta tanaman budidaya.
Aturan yang telah berlaku tersebut harusdigunakan agar jelas identifikasi
tumbuhan dan tanaman serta tanaman budidaya.Dalam penamaan kultivar kita harus
menulisan nama kultivar menurut kodeinternasional, nama kultivar sebaiknya
terdiri dari satu atau dua kata, dan tidakboleh lebih dari tiga kata;
penulisannya didahului singkatan kv., atau ditempatkandiantara dua tanda kutip
tunggal (pemakaian singkatan Var. atau ditempatkandiantara dua tanda kutip
ganda tidak diperkenankan), dan setiap awal kata ditulisdengan huruf besar.
Penulisan nama kultivar dapat dirangkaikan dengan namagenusnya, nama
spesiesnya, nama varietasnya, ataupun nama umum dari genus.Dan pada nama varietas biasa disingkat var.
ditulis dalam bahasa Latin ataudilatinkan. Contoh : Licuala gracilis
var. Gracilis, Oryza sativa var. Javanica.