Rabu, 09 Mei 2018

CATTLEYA

CATTLEYA

A.   
KLASIFIKASI
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Asparagales
Family             : Orchidaceae
Genus              :  Cattleya
B.     SYARAT TUMBUH
Pada dasarnya semua anggrek dapat bertumbuh dimana-mana. Mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah sub tropis. Anggrek Cattleya dan kerabatnya tumbuh paling ideal pada suhu antara 14-29°C, yaitu suhu 12,8–15,6°C pada malam hari dan 23,9–29,4°C pada siang hari. Selain peka terhadap cahaya serta perbedaan suhu antara siang dan malam, Cattleya dan kerabatnya juga peka terhadap rangsangan fotoperiosiditas, sehingga musim berbunga terpengaruh. Kelembapan nisbi (RH) untuk tanaman anggrek cattleya berkisar 60-80 % (persen). Pada umumnya anggrek dapat hidup baik bila kelembapan udara tidak lebih dari 80 % pada siang hari dan tidak kurang dari 50 % pada malam hari. Anggrek Cattleya memerlukan cahaya matahari yang cukup untuk pertumbuhan dan pembungaan. Cattleya membutuhkan intensitas cahaya matahari berkisar antara 2.000-2.500 FC (Footcandle). Namun cattleya dapat juga tumbuh pada intensitas cahaya 700-1.00 FC. Meskipun pertumbuhan lambat dan hanya menghasilkan sedikit bunga, intensitas cahaya dapat diukur dengan alat pengukur cahaya yaitu : Ligh meter. Media mempunyai arti signifikan dalam budi daya catelia. Persiapan media yang tepat perlu di siapkan mulai pembibitan sampai anggrek mencapai usia dewasa.

Bunga cattleya memiliki bentuk yang tidak beraturan sehingga hanya dapat dibagi dalam satu simetri atau disebut bunga zigomorfik. Bunga cattleya relatif besar sehingga mudah diamati bagian-bagiannya dan dianggap dapat mewakili bentuk dasar bunga anggrek. Perhiasan bunga terdiri dari 3 sepal pada lingkaran luar, dan 3 petal pada lingkaran dalam. Satu dari 3 petal mengalami modifikasi menjadi bibir bunga atau labaum. Sepal berbentuk lanset tepinya agak bergelombang. Zat pewangi terletak pada labeum sehingga menarik serangga penyerbuk hinggap dan mengadakan penyerbukan

<script data-ad-client="ca-pub-9637582666627041" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

BOUGENVILLE


BOUGENVILLE

Di wilayah tropis Indonesia, Bugenvil dapat ditanam di dataran rendah sampai pegunungan ± 1.400 mdpl. Meskipun demikian, tanaman ini paling optimum produktif berbunga dan warnanya cerah adalah di daerah yang mempunyai ketinggian antara 700-1.000 mdpl. Pada fase awal pertumbuhan, bugenvil memerlukan curah hujan/air tanah yang memadai. Namun setelah fase reproduktif justru lebih menyenangi iklim kering. Bugenvil menghendaki sinar matahari langsung yang intensitasnya panjang, sehingga cocok ditanam di luar ruangan. Sebaliknya di tempat teduh, bugenvil tumbuh kurus dan tinggi serta bunga kurang produktif.
A.    KLASIFIKASI
Kerajaan          : Plantae
Divisi              : Magnoliphyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Caryophyllales
Family             : Nyctaginaceae
Genus              : Bougainvillea
Spesies            : Bougainvillea buttiana, Bougainvillea glbra, Bougainvillae peruviana, Bougainvillea spectabillis, Bougainvillea spinosa.
B.     MORFOLOGI
1.      BATANG
Batang tanaman bunga ini agak keras, mempunyai duri yang tajam dan bercabang-cabang, Berbatang kayu dengan duri yang berbentuk kait, tinggi kurang lebih 5-15 meter.
2.      DAUN
Berdaun tunggal, bertangkai, duduk berhadapan, bentuknya bulat telur sampai ellips, ujungnya runcing bertepi rata, panjangnya 4-10cm dengan lebar 2-6cm.
3.      BUNGA
Bentuk Bunganya kecil-kecil menyerupai terompet, berkelopaK tiga dan setiap bunga mempunyai satu daun pelindung yang lebar, sehingga ketiga bunga tersebut berbentuk satu sekuntum bunga, warna daun pelindung bermacam-macam tergantung jenisnya (ada yang merah, jingga, ungu, putih atau kuning).

LILI PARIS


LILI PARIS

A.      KLASIFIKASI
Kingdom         : Plantae
Sub kingdom   : Tracheobionta
Super Divisi     : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Liliaceae
Family             : Anthericaceae
Genus              : Chlorophytum
Spesies            : Chlorophytum comosum
B.       SYARAT TUMBUH
Tumbuhan yang umumnya hidup/di budidayakan debagai tanaman hias pada ketinggian 10 meter sampai 1500 meter diatas permukaan laut. Menyukai tanah yang sedikit berpasir atau liat asal mengandung banyak bahan organic. Biasa hidup di daerah tropis khusus nya hutan hujan tropis yang memiliki curah hujan tropis. Penyebaranya tumbuh subur didaerah beriklim tropis dan basah. Tanaman Lili Paris tumbuh subur pada ketinggian 50-800 m dpl dengan cahaya matahari 80-100% dan kelembaban 50%. Temperatur udara mencapai 18-24°C dengan pH tanah 6,5-7. Bunga majemuk,  diameter 10-18 mm,  bentuk malai dan berada di ketiak daun, bertangkau panjang. Bunga berbentuk bintang dan kecil,  bunga berwarna putih.

BUNGA DAYANG


BUNGA DAYANG

Arum dalu (Cestrum nocturnum L.) adalah tanaman hias, dan tumbuhan obat yang banyak tumbuh di Indonesia. Ia berasal dari Amerika, dan dikatakan sebagai tanaman pendatang. Sering pula dikatakan sedap malam, karena bunga-bunganya mekar di waktu malam. Diketahui juga bermanfaat sebagai tanaman obat. Tinggi tanaman ketika sudah tumbuh besar < 100 cm.
A.    KLASIFIKASI
Kingdom             : Plantae
Subkingdom       : Tracheobionta
Superdivisi          : Spermatophyta
Divisi                  : Magnoliophyta
Kelas                   : Magnoliopsida
Subkelas              : Asteridae
Ordo                   : Solanales
Famili                  : Solanaceae
Genus                  : Cestrum
Spesies                : Cestrum nocturnum L.
B.     SYARAT TUMBUH
Rekomendasi daratan dan kondisi tempat tumbuh optimalnya adalah di dataran rendah-tinggi, suhu panas maupun dingin. Kebutuhan sinar matahari diberikan secara penuh sepanjang hari. Dapat berbunga beberapa kali dalam sebulan dengan puluhan kuntum bunga yang dapat dihasilkan per tanaman. Memliki aroma wangi bunga yang tergolong kuat. Apabila ingin di tanaman di dalam pot, maka rekomendasi ukuran pot yaitu diameter 20-30 cm. sebaiknya media tanam yang digunakan yaitu tanah humus atau tanah kompos. Penyiraman dilakukan satu kali dalam sehari. Pemberian pupuk dilakukan kira-kira 30 hari sekali menggunakan pupuk NPK bunga.

SPATHIPHYLLUM


SPATHIPHYLLUM


      Spathiphyllum adalah genus dari sekitar 40 spesies tanaman berbunga monocotyledonous dalam keluarga Araceae, asli daerah tropis Amerika dan Asia tenggara. Spesies tertentu Spathiphyllum yang umum dikenal sebagai Spath atau Lilies Perdamaian.
A.  KLASIFIKASI
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)

Divisi               : Magnoliophyta

Clasis               : Liliopsida

Ordo                : Arales

Familia            : Araceae

Genus              : Spathiphyllum

Spesies            : Spathiphyllum cannifolium

B.     DESKRIPSI
             Tanaman ini  adalah tanaman herba hijau abadi besar dengan daun 12-65 cm dan 3-25 cm luas. Bunga-bunga diproduksi dalam gagang, dikelilingi oleh seludang perbungaan, panjang 10-30 cm putih, kekuningan, atau kehijauan. Tanaman ini tidak membutuhkan sinar yang berlebihan atau air untuk bertahan hidup.
             Daun dan bunganya sedap di pandang.Daun berbentuk bulat lonjong dengan warna hijau polos dan disertai guratan-guratan putih, kuning atau krem.Bentuk bunga seperti tongkol dan terlihat sangat unik dengan seludang putihnya.Perawatan : Frekuensi pemupukan 1kali/bulan, repotting dilakukan jika akar tanaman terlalu rapat.Fungsi : Tanaman penutup tanah jika ditanam secara massal, display plant dalam pot, border.
             Bunga ini biasanya mekar di musim semi, namun mereka bisa dipaksa untuk mekar di musim dingin. Beberapa tanaman varietas Spathiphyllum diketahui mekar dua kali dalam satu tahun sehingga tanaman memiliki bunga selama beberapa bulan. Bug seperti tungau dan skala dapat merusak tanaman, jadi pastikan Anda melindunginya dari bug ini. Jika Anda berencana untuk tumbuh Spathiphyllum di rumah.

PURING


PURING

Puring (Codiaeum variegatum), puding, atau kroton adalah tanaman hias pekarangan populer berbentuk perdu dengan bentuk dan warna daun yang sangat bervariasi. Beragam kultivar telah dikembangkan dengan variasi warna dari hijau, kuning, jingga, merah, ungu, serta campurannya. Bentuk daun pun bermacam-macam: memanjang, oval, tepi bergelombang, helainya "terputus-putus", dan sebagainya.
A.    KLASIFIKASI
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo         : Malpighiales
Famili       : Euphorbiaceae
Genus       : Codiaeum
Spesies     : C. variegatum
Nama binomial : Codiaeum variegatum (L.) A.Juss.
B.     MORFOLOGI
Bentuk daun puring sangat bervariasi. Ada yang berbentuk bulat telur (ovatus), lonjong (oblongus), jorong (ellipticus), dan ada juga yang berbentuk pita (linear). Masing-masing daun mempunyai corak dan warna berbeda-beda. Tepi daun ada yang rata, bergelombang, dan bahkan berpilin. Ujung daun juga bervariasi bentuknya, ada yang runcing (acutus), tumpul (obtusus), dan meruncing (acuminatus). Daun puring tersusun berselang-seling atau saling berhadapan dan duduk pada ruas batang tanaman. Daun yang masih muda akan selalu berwarna hijau cerah. Seiring dengan perkembangannya, daun-daun baru ini akan berubah warnanya sesuai dengan jenisnya. Jadilah ciri khas puring, yakni warna daun muda akan selalu berbeda dengan daun tua. Akibatnya, secara keseluruhan akan terbentuk perpaduan warna yang sangat indah. Daun puring mengandung senyawa saponin, flavanoida, dan polivenol. Itulah sebabnya tanaman ini kadang-kadang dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Puring merupakan tanaman berumah satu (monoeciouse). Jadi, bunga jantan dan bunga betina terpisah dalam tandan bunga yang berbeda. Bunga puring termasuk bunga telanjang-bunga jantan merupakan kumpulan benang sari. Puring termasuk tanaman protandri, yaitu bunga jantan akan muncul dan masak terlebih dahulu dibanding bunga betina.
Bunga tersusun berangkai dalam satu tangkai bunga. Setiap bunga mempunyai 5-10 tangkai benang sari. Bunga betina hanya tersusun dari mahkota bunga semu, pistil (putik), dan ovari (bakal buah). Kepala putik merupakan rongga atau lubang dangkal berisi cairan kental (agak lengket). Lubang ini merupakan tempat meletakkan pollen dan masuknya tabung pollen ke dalam ovari pada waktu penyerbukan
C.    SYARAT TUMBUH
Di habitat aslinya, tanaman puring tumbuh di tempat terbuka dengan sinar matahari penuh. Namun demikian, di tempat teduh pun puring dapat tumbuh dengan subur.Kebutuhan intensitas cahaya puring berkisar antara 90-100%, dengan lama penyinaran 10-12 jam/hari. Pada umumnya tanaman puring tidak membutuhkan naungan. Jika cahaya terlalu sedikit, warna daun tidak cemerlang, rata-rata warna yang muncul hanya hijau.Tanaman puring dan kerabatnya tumbuh paling ideal pada temperatur sekitar 18 – 200C. Namun beberapa jenis tertentu, seperti puring yang berdaun kecil menyukai suhu sekitar 300C. Kelembaban optimal untuk puring berkisar antara 30-60% yang didukung dengan sirkulasi udara yang lancar atau tidak terhambat.

RUMPUT KUCAI


RUMPUT KUCAI

Rumput kucai mini (Ophiogon japonicas), meupakan spesies rumput perennial yang berasal dari Asia, yaitu China, Jepang, India, Vietnam.Bentuk daun kecl dan digunakan sebagai penutup tanah, tidak membutuhkanperawatan ekstra, cukup disiram 1x sehari. Rumput kucai mini bisa ditanam di tempat yang tidak terkena banyak sinar matahari (teduh atau ternaungi), maupun di tempat yang terkena sinar matahari.
A.    KLASIFIKASI
Kingdom         : Plantae
Order               : Asparagales
Family             : Asparagaceae
Subfamily        : Nolinoideae
Genus              : Ophiopogon
Spesies            : Ophiopogon japonicus
B.     SYARAT TUMBUH
Kondisi tempat tumbuh optimal dataran rendah, iklim panas suhu 30-350C, Kebutuhan sinar matahari penyinaran sepanjang hari, Media tanam yang digunakan tanah humus atau kompos, Intensitas penyiraman satu kali sehari, Pemupukan dengan NPK 1 bulan sekali. Tanaman kucai mini merupakan salah satu jenis tanaman rumput yang berjenis gulma yang kebanyakan difungsikan sebagai pengganti rumput karena ketinggian nya tidak lebih dari 15cm dari itu kini para penghobis mulai melirik kucai mini sebagai komponen taman pengganti rumput. Mewah dan berkelas kesan seperti itulah yang dirasakan ketikan menanam kucai mini sebagai pengganti rumput. Tanaman kucai mini sebenarnya jenis tumbuhan gulma. meskipun berjenis tanaman gulma tapi tanaman tersebut beda dengan gulma liar.

ONCIDIUM


ONCIDIUM

A.    KLASIFIKASI
Kingdom               : Plantae
Subkingdom          : Tracheobionta
Super Divisi          : Spermatophyta
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Liliopsida
Sub Kelas              : Liliidae
Ordo                      : Orchidales
Famili                    : Orchideae
Genus                    : Oncidium
Spesies                  : Oncidium lanceanum
B.     MORFOLOGI
Umumnya oncidium yang umum dibudidayakan adalah hibrida dengan bentuk yang memiliki pseudobulbs bulat telur dan berdaun ada yang lunak (soft-leave). Daun anggrek Oncidium terkadang seperti rumput atau pita kecil yang keluar menjulang keatas dari puncak pseudobulbs dan tangkai bunga dengan panjang bervariasi antara 15-100 cm akan muncul dari pangkal pseudobulbs, tandan bunga memiliki banyak kuntum mencapai 40 dan 50 kuntum bunga yang mana bunga berukuran sekitar 3 -4 cm. Daun anggrek oncidium seperti pencil (tereted – leaved). Daunnya berbentuk silindris dan tebal atau menyerupai pencil. Jenis Oncidium ini memiliki bungan dengan ukuran dan rupa yang hampir sama dengan oncidium soft-leaved. Type ini jarang ditemui di pasaran. Oncidium berdaun tunggal berwarna hijau pucat (terkadang dihiasi dengan bintik kemerahan atau abu-abu) yang lebar dan tebal (mule-eared) denganpseudobulbs yang sangat pendek dan tertutup seludang daun. Lebar daun sekitar 30 – 40 cm. Bunga yang dihasilkan umumnya cukup besar.
C.    SYARAT TUMBUH
Kebutuhan intensitas matahari lebih banyak 60 – 75 %. Diperlukan naungan dengan paranet agar intensitas matahari sesuai dengan kebutuhan. Anggrek oncidium menyukai kelembaban 50 %. Dengan temperatur yang cocok 28-32oC. Sebaiknya menggunakan pot tanah dan media arang untuk mendapatkan kelembaban yang pas.

GRAMMATOPHYLLUM


GRAMMATOPHYLLUM


Grammatophyllum adalah genus dari 11 spesies anggrek. Nama ini diambil dari bahasa Yunani gramma yang berarti tanda dan phyllon yang berarti daun. Genus epifit ini menyebar di hutan hujan dari Indo-China, ke Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan pulau-pulau Pasifik Barat Daya. Genus ini ditetapkan oleh C. L. Blume pada tahun 1825. Genus ini merupakan jenis anggrek yang berukuran sangat besar, termasuk anggrek raksasa (Grammatophyllum speciosum) yang diyakini sebagai spesies anggrek terbesar yang pernah ada. Pseudobulb-nya dapat tumbuh hingga mencapai ukuran panjang 2,5 m.  Tanaman dapat berkembang menjadi rumpun raksasa dengan berat dari beberapa ratus kilogram hingga satu ton. Akar membentuk kumpulan yang besar. Grammatophyllum menyukai daerah dengan suhu udara hangat (antara 13-30oC), dengan intensitas cahaya yang sedang.
A.    KLASIFIKASI
Kingdom         : Plantae
Ordo                : Asparagales
Famili              : Orchidaceae
Sub famili        : Epidendroideae
Bangsa            : Cymbidieae
Subbangsa       : Cyrtopodiinae
Aliansi             : Cymbidium
Genus              : Grammatophyllum

A.    SYARAT TUMBUH
Cahaya matahari adalah salah satu unsur pokok yang dibutuhkan oleh anggrek. Sebagaimana pada tanaman lainnya, cahaya matahari diperlukan sebagai sumber energy yang berguna dalam fotosintesis. Proses fotosintesis akan menghasilkan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan seluruh struktur anggrek mulai dari daun, tangkai, bunga, batang, biji dan lain sebagainya. Memperhatikan intensitas cahaya adalah salah satu langkah penting dalam menanam atau budidaya anggrek. Hal ini dikarenakan kebutuhan jumlah dan intensitas cahaya matahari yang diperlukan berbeda-beda pada setiap jenisnya. Untuk mengetahui jumlah dan intensitas cahaya yang diperlukan oleh anggrek tertentu sebenarnya sangat mudah dengan mengetahui habitat asli anggrek tersebut. Akan tetapi tidak semua orang dapat melakukan pengamatan langsung terhadap habitat asli anggrek karena lokasinya yang bisa saja sangat sulit untuk dijangkau.
Pun sekarang, zaman sudah semakin berkembang dan klasifikasi terhadap kebutuhan pencahayaan anggrek sudah banyak dicatat oleh para ahli botani dan pembudidaya sehingga kita bisa dapat mengetahui informasi tersebut dengan sangat mudah. Berdasarkan dari kebutuhan terhadap cahaya anggrek bisa dibagi menjadi lima kelompok, yaitu anggrek yang membutuhkan penyinaran matahari langsung (full sun), anggrek yang membutuhkan cahaya terang (high light), anggrek yang membutuhkan pencahayaan sedang (medium light), anggrek dengan kebutuhan lingkungan teduh (low light) dan anggrek yang mampu hidup dilingkungan sangat teduh (full shade).
Secara modern, intensitas cahaya juga bisa diketahui dengan lebih akurat menggunakan light meter. Akan tetapi jarang pembudidaya yang menggunakan alat ini karena harganya yang mahal. Dari alat tersebut cahaya dihitung menggunakat satuan foot-candle (fc). Alat ini biasanya digunakan pada kegiatan fotografi. Untuk kategori cahaya full sun dinyatakan lebih dari 5.000 fc, terang (high light) antara 3.000fc sampai 5.000fc, sedang (medium light) 2.000fc sampai 3.000fc, teduh (low light) 1.000fc sampai 2.000fc dan sangat teduh (full shade) 1.000fc sampai 1.500fc. Grammatophyllum (hampir semua jenis) adalah salah satu jenis anggrek dengan kebutuhan pencahayaan penuh (Full Sun).

EPIPHYLLUM



EPIPHYLLUM


KLASIFIKASI
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Cactaceae
Genus: Epiphyllum
Spesies: Epiphyllum oxypetalum (DC.) Haw
 SYARAT TUMBUH
     Daerah yang tidak terlalu panas
 MORFOLOGI BUNGA
   Bunga wijayakusuma hanya merekah beberapa saat saja dan tidak semua tanaman wijayakusuma dapat berbunga dengan mudah, tergantung dari iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaan.